Dibilang Ada Resesi Global, PT Dua Kelinci Tidak Ada PHK

Jurnalindo.com – Di Awal tahun 2023 akan terjadi resesi global yang berdampak bagi Perusahaan, sehingga terjadi gelombang besar terhadap Karyawan yang berujung PHK. Tanpa terkecuali pada beberapa industri di Kabupaten Pati.

Menanggapi kejadian tersebut salah satu perusahaan terbesar di Pati PT. Dua Kelinci melaui industrial relation senior manager, Tofan Radianto mengungkapkan bahwa perusahaan optimis bisa menghadapi resesi jika hal tersebut benar terjadi. Sikap tersebut karena melihat pertumbuhan pada sektor makanan dan minuman di tahun sebelumnya, yang cenderung naik.

“Faktanya secara umum tahun 2022, perusahaan makanan dan minuman tumbuh.Tahun 2023 dikatakan resesi, kami dari perusahaan sudah siap untuk mengantisipasinya”, ucap Tofan belum lama ini.

Baca Juga: Geger Mantan Kades Di Pati, Tewas Gantung diri Di Dalam Rumah

Menurutnya melihat data laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,81 persen, dan sampai dengan triwulan III-2022, menjadikan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan juga sebesar 5,40 persen.

“Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sendiri, di triwulan III-2022 mencapai 3,57%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat 3,49%,”ujarnya

Hal demikian, Tofan optimis bahwa ditahun 2023 akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus. Walapun telah dikabarkan akan ada resesi ditahun ini.

“Industri makanan dan minuman sendiri, berkontribusi sebesar 37,82% terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar,”lanjut topan.

Ketika disinggung masalah PHK, dirinya dengan tegas mengatakan bahwa di PT. Dua Kelinci tidak akan mem-phk karyawannya karena adanya resesi global, walaupun dari pihak perusahaan tada tambahan beban terkait kenaikan harga bahan baku yang dialami perusahaan.

Baca Juga: Temui CEO Persipa Pati, Liga 2 Dihentikan Ini Alasannya

“Kita realistis memang, sekarang ini menghadapi tantangan berat terutama bahan baku, uang sementara bahan yang harus impor mengalami kenaikan. Maka perlu konsolidasi secara internal dan perlu kita perkuat upaya efisiensi didalam,”Sambunnya.

Kendati demikan, Tofan merasa untuk phk, bukan sebuah solusi dan tidak ada rencana untuk kita lakukan. walaupun nanti ada PHK, itu bukan karena resesi, melainkan performance karyawannya sendiri yang dibawah standar kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *