Papua Football Academy berlatih di ketinggian 2.000 di atas permukaan laut

jurnalindo.com – Jakarta, 12/10 – Akademi Sepak Bola Papua (PFA) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus lalu langsung memulai salah satu programnya, yakni latihan di Tembagapura, Mimika, yang berada di ketinggian 2.000 di atas permukaan laut.

 

“Ini adalah kesempatan berharga bagi anak-anak untuk berlatih di Tembagapura, di ketinggian yang sama sekali berbeda dari tempat mereka biasanya berlatih,” kata Direktur Akademi Sepak Bola Papua Wolfgang pikal dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Kamis.

 

Perjalanan sekitar tiga jam menggunakan bus pribadi dari Timika tidak terasa lelah karena suasana dan suasana yang berbeda sangat menyenangkan bagi 30 siswa PFA terpilih di tiga kota Jayapura, Timika dan Merauke.

 

Selama dua hari pelatihan di lapangan sepak bola PT Freeport Indonesia pada Jumat (7/10) dan Sabtu (8/10), mahasiswa PFA dilatih program kohesi dan mendapatkan materi kurikulum yang disetujui ‘Sports for Development’ (S4D). . Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman.

 Baca Juga: Kendari raih dua medali Kejurnas Antarkota se-Indonesia di Solo

“Di sesi latihan pertama, kami berlatih menyerang di sepertiga lapangan yang berlawanan. Pada sesi kedua, kami memiliki sejumlah tamu yang berpartisipasi di klinik pelatihan. Mereka mengikuti program pelatihan yang kami atur, seperti peningkatan kualitas,” kata Wolfgang, mantan asisten timnas Indonesia.

 

Sebanyak 6 siswa Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) di Tembagapura juga berkesempatan menikmati ilmu pelatihan yang digeluti oleh Akademi Sepak Bola Papua dengan penuh semangat. Bahkan, salah satunya, Troy Achilles Raja Mangihut Tamba, menginginkan klinik pelatihan seperti ini terulang di Tembagapura.

Para pemain Papua Football Academy maupun jajaran pelatih tidak kuasa menahan kegembiraan mereka berlatih di Tembagapura walau udara cukup dingin seperti di Eropa dan ditemani rintik hujan yang cukup menguras energi.

“Latihannya seru, walau tetap capek tetapi seperti tidak berkeringkat,” kata pemain PFA asal Jayapura, Chorino Jimmy.

 

Baca Juga: Madura United rehat dari sepak bola indonesia
Tidak hanya berlatih sepak bola, rombongan Papua Football Academy juga berkesempatan bertemu dengan senior manajemen PT Freeport Indonesia yang ada di Tembagapura.

Coach Wolfgang Pikal memperkenalkan PFA, akademi sepak bola pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip FIFA Children Safeguarding. Ia juga menceritakan bagaimana pengelolaan akademi yang dijalankan dengan tidak meninggalkan pendidikan serta pembentukan karakter individu.

“Saya terkesan dengan perilaku anak-anak PFA. Bukti bahwa mereka tidak hanya diajarkan bermain sepak bola dengan baik, juga mendidik para siswa menjadi individu yang berkarakter baik. Saya punya harapan besar terhadap mereka,” kata Executive Vice President of Operation PT Freeport Indonesia, George Banini.

Pendapat senada juga disampaikan Executive Vice President Side Administration PT FI, Brian Esser. “Saya yakin, program ini tidak sia-sia. Anak-anak Papua akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga selama mereka berada di Papua Football Academy.”

Kesempatan siswa Papua Football Academy berlatih di Tembagapura, area kerja PT Freeport Indonesia, mengingatkan kita akan pengalaman istimewa yang didapat tim nasional Indonesia U19 asuhan Indra Sjafri pada Februari 2013.

(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *