Pertemuan Strategis Sri Sultan HB X dan Presiden Jokowi: Kongko atau Diskusi Politik?

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan pada Minggu (29/1/2024), (Sumber foto: CNN)
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan pada Minggu (29/1/2024), (Sumber foto: CNN)

Jurnalindo.com, – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan pada Minggu (29/1/2024), mengundang perhatian publik. Ngarsa Dalem, sapaan akrab Sultan, enggan mengungkapkan rincian pembicaraan mereka, hanya menyebut pertemuan tersebut sebagai “kongko-kongko diskusi” yang biasa.

“Saya cerita (isi pertemuan dengan Jokowi), ya kongko-kongko diskusi saja seperti yang lain,” ujar Sultan ketika diwawancara di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (30/1/2024). Meskipun begitu, Sultan mengakui bahwa ada pembahasan khusus yang tak ia ceritakan, dan situasi politik juga dibicarakan.

Pertemuan Strategis Jelang Pencoblosan

Meskipun Sultan menyatakan pertemuan ini hanya berkisar pada diskusi informal, keberlangsungan pertemuan strategis ini menjelang pencoblosan memicu spekulasi. Sultan juga menjelaskan bahwa Jokowi baru saja datang ke Yogyakarta, dan pertemuan sebelumnya telah dilakukan kemarin.

Diskusi Situasi Politik

Ngarsa Dalem mengakui adanya pembahasan khusus dengan Presiden, terutama terkait situasi politik. “Jelas ada (pembicaraan khusus), iya ya (berbicara situasi politik) dari pengamatan saja,” kata Sultan. Meskipun kedua tokoh tersebut enggan membocorkan detailnya, pertemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah ada strategi atau persiapan khusus menghadapi situasi politik terkini.

Rutinitas Pertemuan Berdua

Pertemuan empat mata antara Sultan HB X dan Jokowi bukanlah hal yang luar biasa. Menantu Sultan, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro, menegaskan bahwa pertemuan semacam itu sudah beberapa kali terjadi. Bahkan, saat Lebaran, Presiden dan keluarga sering datang ke Keraton dan bersilaturahmi dengan Sultan. KPH Notonegoro meminta agar pertemuan ini tidak diartikan negatif dan dianggap sebagai rutinitas bersilaturahmi antara Jokowi dan Ngarsa Dalem.

Sikap Menjelang Pemilu

Dalam konteks menjelang pemilihan umum, pertemuan ini menarik perhatian publik. Meskipun diakui sebagai bagian dari silaturahmi biasa, spekulasi dan rasa ingin tahu masyarakat tetap tinggi terkait peran Sultan HB X dan Jokowi dalam menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks.

Kesimpulan

Pertemuan antara Sultan Hamengku Buwono X dan Presiden Jokowi, meskipun dianggap sebagai rutinitas, tetap menimbulkan pertanyaan mengenai pembahasan apa yang terjadi di belakang pintu tertutup tersebut. Sementara Sultan dan Jokowi enggan memberikan rincian, publik tetap memperhatikan pergerakan dan strategi keduanya dalam menyikapi situasi politik yang semakin memanas menjelang pemilihan umum. (Setia/Kompas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *