Opini  

Daur Ulang Daun Pisang Menjadi Arang Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Hemat Biaya

Jurnalindo.com, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMK pada mata kuliah Riset IPA yang diampu oleh Ibu Sekar Dwi Ardianti S.Pd,M.Pd, dengan kelompok 1 beranggotakan Candra Rachmadita H., Angelina Putri A P., Muhammad Faizul Ikhsan, dan Istiqomah  mempunyai ide yaitu, mengembangkan daun pisang dengan dijadikan briket arang.

Hal ini didasari banyaknya pohon pisang di daerah kami, sehingga kami tertarik untuk merencanakan dan memutuskan membuat briket arang dari daun pisang kering. Simak Penjelasan berikut ini ya…

Briket dari daun  pisang kering adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya yang terbuat dari daun pisang kering yang telah dikeringkan dan dikompres menjadi briket yang padat. Briket daun pisang kering dapat digunakan untuk memasak, pemanas ruangan, dan keperluan industri lainnya.

Baca Juga: Budaya Barikan Apem , Tradisi turun-temurun di Jepara yang Bertujuan saling memaafkan satu sama lain

Proses pembuatan briket daun pisang kering cukup sederhana, dimulai dengan pengumpulan daun pisang kering yang telah jatuh dari pohon. Kemudian daun dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven.

Setelah daun kering, daun tersebut dihancurkan dan dihaluskan menjadi serbuk. Serbuk daun kemudian dicampur dengan pengikat seperti tepung maizena atau tepung terigu dan air untuk membentuk massa yang dapat dipadatkan.

Setelah massa terbentuk, maka selanjutnya dipadatkan dan dikompres menjadi briket yang padat dan mudah dibakar. Briket daun pisang kering memiliki nilai kalori yang cukup tinggi, sehingga dapat menghasilkan panas yang cukup besar saat dibakar.

Selain itu, briket daun kering juga memiliki kelebihan sebagai bahan bakar alternatif karena terbuat dari bahan daur ulang yang tidak menimbulkan emisi gas rumah kaca dan dapat mengurangi polusi udara.

Namun, briket daun kering juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa briket daun kering dapat menimbulkan asap yang tidak sehat jika terbakar dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan briket daun kering dengan bijak dan memperhatikan jumlah yang digunakan serta sirkulasi udara yang baik saat membakar.

Dalam kesimpulan, briket daun pisang kering adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang tidak sehat.

Briket adalah bahan bakar yang terbuat dari bahan organik yang telah dipadatkan. Salah satu bahan organik yang dapat dijadikan briket adalah daun pisang kering. Daun pisang kering merupakan bahan organik yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan kita.

Selain itu, briket dari daun pisang kering juga dapat menjadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Untuk membuat briket dari daun pisang kering, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Pilih daun pisang kering yang masih dalam kondisi baik dan tidak terlalu basah. Jika daun terlalu basah, maka harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dijadikan briket.
  2. Rajang daun kering menjadi ukuran kecil-kecil. Semakin kecil ukuran daun kering, semakin mudah proses pencampuran dengan bahan perekat nantinya.
  3. Siapkan bahan perekat, seperti tepung sagu atau tepung terigu. Tepung sagu atau tepung terigu berfungsi untuk memperkuat struktur briket sehingga tidak mudah hancur saat digunakan.
  4. Campurkan daun pisang kering yang telah dirajang dengan bahan perekat. Perbandingan antara daun kering dan bahan perekat dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Namun, umumnya perbandingannya adalah 4:1 atau 5:1.
  5. Aduk hingga campuran tercampur merata dan menjadi massa yang cukup kalis.
  6. Bentuk campuran menjadi briket dengan menggunakan cetakan atau tangan. Ukuran briket dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  7. Diamkan briket hingga kering dan keras. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven dengan suhu yang rendah.

Setelah briket dari daun pisang kering telah kering dan keras dan telah melewati proses pengopenan, maka briket dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar atau arang.

Briket daun pisang kering memiliki keuntungan dapat mengurangi penggunaan kayu bakar atau arang, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Selain itu, briket daun pisang kering juga mudah didapatkan dan murah sehingga dapat menjadi alternatif bahan bakar yang ekonomis.

 Manfaat Briket Arang Daun Pisang:

  • Ramah Lingkungan: Briket arang daun pisang menggunakan bahan baku yang terbarukan dan tidak merusak hutan. Menggantikan penggunaan arang kayu dengan briket arang daun pisang dapat membantu mengurangi deforestasi dan kerusakan lingkungan.
  • Efisiensi Energi dari Briket arang daun pisang memiliki nilai kalor yang tinggi dan dapat menghasilkan panas yang cukup untuk kegiatan memasak dan pemanasan. Hal ini membuatnya menjadi alternatif yang efisien dari segi energi dibandingkan dengan kayu bakar.
  • Sumber Penghasilan Tambahan pada Produksi briket arang daun pisang dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat di daerah yang memiliki tanaman pisang melimpah. Proses produksi ini dapat memberikan peluang ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan pada arang kayu.
  • Kualitas Arang yang Baik: Arang yang dihasilkan dari daun pisang memiliki kualitas yang baik dalam hal kepadatan dan pembakaran yang bersih. Ini berarti briket arang daun pisang dapat memberikan pengalaman memasak yang lebih baik dengan asap yang lebih sedikit dan panas yang konsisten.

 Hasil Analisis kami, yaitu menggunakan perbandingan antara briket arang kayu dan briket arang daun pisang kering, berikut ditinjau dari beberapa aspek:

  • Segi Bahan Baku:

Briket Arang Kayu: Bahan bakunya adalah kayu yang umumnya diperoleh dari pohon-pohon yang ditebang. Penggunaan arang kayu dapat menyebabkan deforestasi dan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Sedangkan Briket Arang Daun Pisang Kering: Bahan bakunya adalah daun pisang yang mudah didapatkan dan merupakan sisa-sisa tanaman yang umumnya tidak digunakan. Penggunaan daun pisang sebagai bahan baku briket arang merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

  • Segi Keberlanjutan Lingkungan:

Briket Arang Kayu: Penggunaan arang kayu dapat menyebabkan deforestasi dan kerusakan habitat alami. Jika tidak dikelola secara berkelanjutan, penggunaan arang kayu dapat mengancam keberlanjutan sumber daya hutan. Sedangkan Briket Arang Daun Pisang Kering: Menggunakan daun pisang sebagai bahan baku briket arang memberikan alternatif yang ramah lingkungan. Daun pisang dapat diperbaharui dengan cepat dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Baca Juga: Tradisi Dhandangan, Undang Nostalgia dari Generasi ke Generasi

  • Segi Efisiensi Energi:

Briket Arang Kayu: Arang kayu umumnya memiliki nilai kalor yang tinggi dan dapat menghasilkan panas yang kuat dan tahan lama. Namun, pembakaran arang kayu juga menghasilkan asap dan emisi yang dapat berdampak negatif pada kualitas udara. Sedangkan Briket Arang Daun Pisang Kering: Meskipun bahan bakunya berbeda, briket arang daun pisang kering juga memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan mampu menghasilkan panas yang memadai. Namun, pembakarannya cenderung menghasilkan asap yang lebih sedikit dibandingkan dengan arang kayu.

  • Segi Kualitas dan Konsistensi Pembakaran:

Briket Arang Kayu: Arang kayu yang berkualitas baik dapat memberikan pembakaran yang panas dan konsisten. Namun, kualitas arang kayu dapat bervariasi tergantung pada jenis kayu yang digunakan. Sedangkan Briket Arang Daun Pisang Kering: Arang dari daun pisang kering juga dapat memberikan pembakaran yang baik dengan asap yang lebih sedikit. Namun, kualitasnya dapat dipengaruhi oleh keadaan dan pengolahan daun pisang.

 Kesimpulan

Briket arang daun pisang merupakan inovasi yang menarik dan ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan arang kayu. Dengan proses produksi yang sederhana dan bahan baku yang mudah didapatkan, briket arang daun pisang dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan dalam kegiatan memasak dan pemanasan.

Briket arang kayu dan briket arang daun pisang kering keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Briket arang kayu memiliki nilai kalor yang tinggi dan kekuatan panas yang lebih kuat, tetapi dapat menyebabkan deforestasi dan menghasilkan emisi yang buruk. Di sisi lain, briket arang daun pisang kering menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, menghasilkan asap yang lebih sedikit, tetapi mungkin memiliki variasi kualitas tergantung pada pengolahan daun pisang.

Dalam hal keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan, briket arang daun pisang kering dapat menjadi alternatif yang menarik dan ramah lingkungan untuk menggantikan briket arang kayu.

Penulis : Candra Rachmadita H., Angelina Putri A P., Muhammad Faizul Ikhsan, dan Istiqomah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *