Menteri Luhut Binsar Pandjaitan: Jangan Bawa Orang ‘Toxic’ ke Kabinet!

referensi gambar dari (cdn1-production-images-kly.akamaized.net)
referensi gambar dari (cdn1-production-images-kly.akamaized.net)

Jurnalindo.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pesan tegas kepada Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto: hindari membawa orang-orang ‘toxic’ ke dalam kabinetnya. Namun, siapakah yang dimaksud dengan ‘orang toxic’ menurut Luhut?

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, istilah ‘toxic’ ini memiliki makna yang ambigu. “Nah itu yang repot. Tak ada tahu siapa yang dimaksud menteri toxic itu. Istilah toxic di mata publik bermakna liar bisa ke semua calon menteri baik menteri baru atau lama,” ujar Adi kepada wartawan pada Sabtu (4/5/2024).

Secara umum, Adi menjelaskan bahwa menteri ‘toxic’ merujuk pada menteri yang menjadi racun bagi presiden dan dapat merugikan pemerintahan secara keseluruhan. Ini termasuk menteri yang merusak citra presiden, terlibat dalam korupsi, tidak loyal, kebijakan yang tidak pro-rakyat, menolak kritik dari rakyat, atau hanya bekerja untuk kepentingan kelompoknya saja. dilansir dari detik.com

Partai politik juga memberikan tanggapannya terkait pernyataan Luhut. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan bahwa pesan tersebut menginginkan agar pemerintahan ke depan berjalan kondusif. “Kita memahami bahwa pemerintah ke depan lebih kondusif dan target-target bisa dicapai,” jelas Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek.

Sementara itu, Partai Demokrat (PD) menyebut bahwa mereka tidak sepenuhnya memahami maksud dari pernyataan Luhut. Namun, mereka menekankan pentingnya hati-hati terhadap orang-orang yang berpotensi membuat masalah di dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Dengan pernyataan tegas dari Menteri Luhut ini, ekspektasi terhadap kabinet baru Presiden Prabowo semakin meningkat, dengan harapan bahwa pemerintahan ke depan akan lebih efektif dan kondusif tanpa adanya ‘orang toxic’ di dalamnya.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *