News  

Datangi Wisuda ke -37 MA Ihyaul Ulum, Wagub Jawa Tengah Ikuti Ulama’ Jaman Dulu

Jurnalindo.com – Wakil Gubernur Jawa tengah Taj Yasin Maimoen atau dipanggil Gus Yasin menghadiri wisuda yang Ke-37 MA Ihyaul Ulum, kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, pada Rabu 17 Mei 2023.

Dalam sambutanya Gus yasin memberikan tausiyah singkat di depan ratusan wisudawan-wisudawati dan para guru tentang pentingnya menghormati guru. Dan mengikuti perintah yang diajarkannya.

Namun semua itu tidak terlepas dari keridhoan seorang guru. Pasalnya keberkahan sebuah ilmu itu ketika ilmu bermanfaat kepada orang lain dan diri kita sendiri.

Baca Juga: Sampah Menggunung Di Lahan Perhutani, KPH Pati Segera Ambil Tindakan

“ilmu yang bermanfaat itu bisa dirasakan oleh orang sekitar, salah satunya dapat mengajari orang lain,”terang Gus yasin panggilan akrabnya.

Selain itu peran guru sangat menentukan kualitas muridnya, sehingga dalam hal ini, Guru harus lebih banyak memberikan amalan atau contoh perbuatan tidak hanya teori.

“Kita ini sebagai guru ya harusnya yang hati-hati. Kalau kita mau murid-muridnya bagus ya kita bukan hanya mengajarkan tetapi kita (juga) memberikan contoh,” jelasnya

Perbedaan Ulama’ zaman dulu dengan sekarang menurut Beliau salah satunya adalah sebelum mengajarkan sesuatu mereka terlebih dahulu melakukanya. Maka pantas kualitas Ulama’ dulu luar biasa

” ulama-ulama pada zaman dulu memiliki keilmuan yang sangat baik. Sebab, lanjutnya, sebelum mengajarkan ilmunya, para ulama melakukannya terlebih dahulu,” terangnya.

lanjut Gus Yasin, mengisahkan seorang ulama’ besar yaitu Syeikh Hasan Al bushiri. Suatu saat syekh Hasan didatangi para budak. Mereka meminta syekh Hasan menerangkan keutamaan budak. Ketika diminta seperti itu, dia menyisihkan uangnya untuk membeli budak dan membebaskannya dulu. Kemudian dia baru khotbah mengenai keutamaan memerdekakan khotbah.

“Jadi ulama itu bukan hanya pintar saja. Tapi ulama itu adalah orang yang memiliki keilmuan yang bisa menjadi contoh. Inilah kriteria ulama terdahulu,” imbuhnya.

Pada Kesempatan ini, Dirinya berpesan kepada murid-murid yang telah diwisuda agar terus belajar. Ia juga berharap murid-murid yang diwisuda bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Syukur-syukur, lanjutnya, apabila salah satunya bisa menjadi ulama.

“Adik-adik jangan pernah berhenti, belajar itu tidak cepat, belajar itu membutuhkan waktu yang panjang. Dan kita memiliki kesempatan itu,”tutupnya.

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *