Tiktoker Asal Lampung Dipolisiskan Wagub

Jurnalindo.com – Usai membuat video alasan ‘Lampung Gak Maju-maju’, rumahnya di Lampung dari pemilik akun TikTok @Awbimax Reborn didatangi pihak kepolisian setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Geh, Bima adalah mahasiswa asal Lampung Timur, salah satu kabupaten di Provinsi Lampung.

Hal itu berdasarkan unggahan Bima Yudho Saputro dalam instastory akun Instagram miliknya @awbimax.

Baca Juga: Netizen Titip Salam Lewat Tweeter untuk David Ozora

Foto yang diunggah Bima, menampilkan dua seorang sedang berbicara dengan polisi berpakaian dinas. Salah satunya, diduga adalah ibu Bima yang sedang berada di kantornya.

“The Police is coming to my mom’s office?? Trying to extradite me? what?,” tulis Bima.

Di instastory berikutnya, Bima menjelaskan, ada pihak kepolisian yang mendatangi rumah keluarganya di Lampung.

“Polisi kan datang ke rumah minta ijazah gue buat apa minta ijazah gue, buat apa? mau ngelamar kerja gue? yang laporin siapa yang repot siapa? ini apa sih ya lu tanya aja kalau lu mau memastikan …,” kata Bima.

Baca Juga: Mudik Mantap Gratis dengan Kapal Perang TNI

Bima pun menyampaikan sejumlah kritik terhadap pembangunan di Lampung. Salah satunya terkait infrastruktur dengan menunjukkan sejumlah jalanan rusak di wilayah tersebut.

“Jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel-tempel doang, ini apa sih, pemerintah main ular tangga atau apa,” katanya.

Bima juga membahas terkait pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah mengeluarkan angka hingga miliaran rupiah tapi pembangunan tersebut tak pernah jadi.

Ia menduga, hal tersebut lantaran banyaknya praktik korupsi di wilayah tersebut.

“Aduh nggak usah bahas suap dimana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit kena lo,” ucapnya.

Tak Cuma membahas tentang infrastruktur dan praktik korupsi di Provinsi Lampung, Bima juga menyinggung praktik kolusi di Lampung.

Baca Juga: Nasib, Honorer dan THL Tak Dapat THR

Menurut dia, Lampung nggak kekurangan orang pintar. Namun, ia menyebut proses seleksi peserta didik di Lampung banyak kecurangan.

“Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitip ponakannya,” kata Bima.

Lebih jauh, ia juga menyinggung terkait sektor pertanian. Menurut dia, Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil produk pertanian, seperti jagung, beras ketan, dan sebagainya.

Bahkan, data yang ia miliki menyebutkan bahwa Lampung berkontribusi 40 persen dari sektor pertanian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *