Dave Laksono Dukung Penambahan Nomenklatur Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, memberikan tanggapan terhadap isu rencana penambahan nomenklatur kementerian di kabinet pemerintahan (Sumber foto : Kumparan)
Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, memberikan tanggapan terhadap isu rencana penambahan nomenklatur kementerian di kabinet pemerintahan (Sumber foto : Kumparan)

Jurnalindo.com, – Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, memberikan tanggapan terhadap isu rencana penambahan nomenklatur kementerian di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Kabar tersebut menyebutkan bahwa jumlah nomenklatur kementerian dalam pemerintahan baru tersebut akan ditambah menjadi 40, dari sebelumnya 34.

Dave mendukung rencana tersebut dan menyatakan bahwa penambahan nomenklatur kementerian bisa mempercepat kinerja pemerintahan. Menurutnya, semakin banyak pos kementerian, maka tugas presiden akan semakin terbantu karena akan ada lebih banyak pejabat yang membantu presiden, dalam hal ini Prabowo, dalam membuat kebijakan dan mengimplementasikannya.

“Ruang gerak Presiden dalam membentuk kabinetnya jangan dihambat. Karena posturnya menentukan kecepatan pemerintah dalam bertumbuh,” kata Dave kepada wartawan pada Senin (6/5).

Dave menambahkan bahwa dengan adanya penambahan nomenklatur kementerian, presiden terpilih nantinya dapat lebih cepat membuat kebijakan dan dapat segera mengimplementasikan kehendaknya dalam melayani rakyat.

Terkait dengan isu miring dan persepsi negatif terhadap penambahan nomenklatur kementerian, Dave tidak menampik hal tersebut. Namun, ia menegaskan untuk menunggu hasil akhirnya.

“Pasti banyak yang beranggapan seperti itu, akan tetapi kita lihat hasil akhirnya seperti apa,” ucap Dave.

Dave juga mengingatkan bahwa Indonesia pernah memiliki kabinet dengan jumlah menteri yang lebih banyak, yaitu kabinet yang dipimpin oleh Presiden Sukarno dalam merespons krisis sosial, ekonomi, dan keamanan pada masa itu. Meskipun demikian, Dave menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari sejarah, dan yang terpenting adalah bagaimana hasil akhir dari kebijakan dan kinerja pemerintahan. (Kumparan/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *