Jurnalindo.com, – Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, memberikan pesan kepada Ganjar Pranowo yang memutuskan untuk menjadi bagian dari oposisi. Dalam pernyataannya, Gibran menegaskan bahwa keputusan Ganjar sebagai oposisi tidak menjadi persoalan baginya. Dia bahkan menyatakan kesiapannya untuk tetap menampung masukan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan yang berseberangan.
“Siapa pun itu, masukan-masukan dari dalam, dari luar, dari oposisi tetap kami tampung, tidak ada masalah,” ujar Gibran saat diwawancarai di Balai Kota Surakarta pada Selasa (7/5).
Meskipun Ganjar memilih untuk menjadi oposisi, Gibran mengajaknya untuk tetap mengawal pemerintahan, meski dari luar. Dengan sikap yang terbuka dan inklusif, Gibran menegaskan bahwa ia siap menerima kritik dan masukan yang membangun dari segala arah.
Gibran mengungkapkan bahwa hingga saat ini, ia belum berkomunikasi dengan Ganjar setelah penetapan pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, ia berencana untuk mencoba melakukan komunikasi dengan Ganjar.
“(Komunikasi dengan Pak Ganjar) Kalau Pak Prabowo sendiri sudah menjalin komunikasi intens juga dengan pimpinan dari PDIP. (Kontestan pemilu belum komunikasi?) Ya, nanti coba kami komunikasikan,” ungkapnya.
Membuka komunikasi merupakan arahan dari Prabowo, ujar Gibran. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan mengenai siapa yang akan bergabung di kabinetnya akan menjadi keputusan Prabowo.
“Oh ya, pasti biasanya seperti itu (PDIP juga jadi oposisi). Namun sekali lagi atas arahan dari Pak Presiden terpilih semuanya akan coba dirangkul yang namanya dialog, komunikasi tetap kami jaga ya dengan semua partai. Namun, sekali lagi keputusan di tangan Pak Presiden terpilih,” katanya.
Gibran juga mengungkapkan bahwa Prabowo telah bertemu dengan sejumlah tokoh baik di dalam maupun di luar koalisi setelah penetapan KPU.
“Kan, kemarin setelah penetapan KPU, juga beliau (Prabowo) langsung silaturahmi menerima tamu-tamu dari luar koalisi juga intinya komunikasi jangan sampai putus, silaturahmi dengan partai-partai lain jangan sampai putus,” tutur dia.
Dengan sikap yang terbuka dan komunikatif, Gibran dan Prabowo tampaknya bertekad untuk menjaga dialog yang baik dengan semua pihak, termasuk yang berada di luar koalisi. Hal ini menjadi langkah yang penting dalam memperkuat kedaulatan demokrasi dan mewujudkan pemerintahan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (Sumber: Jpnn/Nada)
