“Taruna Terbaik dan Nakal”: Prabowo Bercerita Soal Pengalamannya di Akademi Militer

Pada acara Konsolidasi Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, pada Senin (20/11), Prabowo (Sumber foto: Kompas)
Pada acara Konsolidasi Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, pada Senin (20/11), Prabowo (Sumber foto: Kompas)

Jurnalindo.com, – Pada acara Konsolidasi Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Partai Demokrat di Madiun, Jawa Timur, pada Senin (20/11), Prabowo Subianto berbagi kisah menarik mengenai masa mudanya di Akademi Militer. Dalam ceritanya, Prabowo mengakui bahwa dirinya adalah seorang taruna yang nakal, sedangkan rival politiknya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), adalah seorang kadet terbaik.

Kehadiran Prabowo dalam acara tersebut diakui sebagai respons terhadap undangan dari SBY. Meskipun memiliki kesibukan, Prabowo menyempatkan diri hadir dalam acara tersebut setelah sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi.

“Saya tidak terlambat. Jam 15.59 saya turun dari mobil, jadi saya tidak terlambat, Pak. Kualat kalau terlambat,” ungkap Prabowo, menjelaskan ketepatan waktunya dalam acara.

Prabowo kemudian membuka kisah mengenai masa-masa di Akademi Militer, di mana SBY diakui sebagai kadet terbaik, sementara dirinya dikenal sebagai taruna yang nakal. Kegiatan kenakalan Prabowo bahkan menjadi cerita umum di lingkungan akademi.

“Iya, saya nggak bisa menyangkal. Saya dulu kenalannya sekolah dan kenalannya main-mainan nggak bener,” kata Prabowo, mengakui kenakalannya sebagai seorang taruna.

Bahkan, menurut Prabowo, cerita tentang hukuman yang ia terima selalu menjadi topik pembicaraan di Akademi Militer. Ia selalu menjadi salah satu dari beberapa taruna yang dihukum, apapun jumlah taruna yang mendapat hukuman.

“Jadi ada cerita yang saya dengar sesudah saya tinggalkan Magelang. Ceritanya kalau ada 100 taruna yang dihukum di lapangan pasti 1 di antara 100 pasti kadet taruna Prabowo,” ungkapnya. “Kalau ada 30 taruna yang dihukum di lapangan, salah satu dari 30 pasti ada taruna Prabowo. Kalau 10 yang dihukum, 1 dari 10 pasti ada Prabowo. Dan kalau kamu lihat 1 taruna sedang dihukum yaitu Prabowo.”

Namun, Prabowo tidak terlihat keberatan dengan reputasi tersebut. Baginya, dalam dunia militer, pemimpin hanya ada dua jenis: yang terbaik dan yang nakal.

“Jadi taruna terbaik tentunya karena dia kerja keras, belajar keras. Tapi yang nakal ini penuh inisiatif alias akalnya banyak,” jelas Prabowo.

Menurut Prabowo, riset seperti itu tidak salah. Pria yang dikenal sebagai taruna yang nakal ini kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan maju sebagai calon presiden dengan dukungan dari seorang taruna terbaik, yaitu SBY.

“Jadi taruna terbaik taruna yang nakal, sekarang kita bekerja sama,” ucap Prabowo. “Pak SBY ini selalu the best di mana pun beliau selalu lulus terbaik, berbuat terbaik dan sebagainya.”

Dengan penuh humor, Prabowo Subianto menghadirkan sisi ringan dari masa lalunya di Akademi Militer, memperlihatkan bahwa perbedaan kepribadian di masa muda tidak menghalangi kolaborasi dan dukungan di dunia politik dewasa ini. (Kumparan/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *