Cegah terjadinya Longsor, Warga Bulumanis Kidul, Lakukan Perbaikan Tanggul Dengan Gotong Royong

Jurnalindo.com Warga Bulumanis kidul dibantu dari Aktivis Peduli Lingkungan (Akpel) Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati telah melakukan Pembenahan Tanggul yang jebol beberapa hari yang lalu.

Kegiatan Gotong Royong ini dengan tujuan untuk mempercepat langkah memperbaiki Tanggul yang jebol tergerus air sungai Suwatu, pada Jumat (10/03/2023).

Selaku Ketua Akpel Margoyoso, Adi Purnomo mengatakan bahwa Tanggul yang jebol tersebut akibat tergerus air terus menerus, ditambah lagi curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan banjir.

Baca Juga: Inilah Beberapa Kebiasaan Sehari-hari yang Berbahaya untuk Sendi

Berdasarkan data dilapangan, dirinya menjelaskan ketinggian tanah yang longsor mencapai belasan meter, melihat kejadian itu, ia khawatir apabila terjadi longsor susulan maka rumah warga yang dekat aliran sungai akan terancam.

“Tanggul yang longsor sekitar 17 meter ini, di khawatir ambil dan akan menghantam rumah-rumah warga. Sehingga dengan gotong royong ini, mencontohkan rasa kepedulian kami terhadap warga yang lainnya,” ungkapnya

Selain dari 43 anggota AKPEL, gotong royong perbaikan tanggul juga melibatkan Babinsa Koramil Margoyoso, agar bisa dipercepat dalam perbaikannya. Untuk perbaikan tanggul tersebut, menghabiskan biaya sekitar Rp 25 juta.

“Kita perbaiki tanggul menggunakan ratusan bambu, kemudian dikasih tanah yang diisi karung. Kami khawatir ini tanggul jebol karena berdekatan dengan dapur rumah warga. Kalau tidak diperbaiki, malah terjadi bencana banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Babinsa Koramil Margoyoso Sertu Bambang Haryono menuturkan, bahan yang dibutuhkan untuk memperkuat tanggul yang jebol membutuhkan ratusan bambu sebagai penyanggah.

“setidaknya 300 sampai 400 karung tanah. Pengurukan tanah dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan waktu,”ungkap Haryono.

Dalam kejadian ini, Babinsa menghimbau kepada warga yang berada di bantaran sungai untuk selalu waspada jika sewaktu-waktu turun hujan yang deras. Dan jangan membuang sampah di bantaran sungai, selain diharapkan selalu komunikasi dengan warga yang ada di hulu pegunungan Muria jika ada curah hujan yang tinggi.

(Slmn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *