Miris, Paspampres Diduga Culik Warga dan Menganiaya Hingga Tewas

Jurnalindo.com – Seorang warga sipil berinisial IM (25 tahun) harus kehilangan nyawanya usai diculik dianiaya hingga tewas oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berinisial Prama RM.

Peristiwa penculikan pria asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh itu terjadi pada hari Sabtu 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Menurut sepupu korban, Said Sulaiman, pelaku penculikan berjumlah sekitar tiga orang. Para pelaku datang langsung membawa pergi korban menggunakan mobil secara paksa.

Baca Juga: Benarkah Emak-emak Pelempar Sandal ke Jokowi ODGJ

Kemudian rentang waktu pukul 19.00 WIB-20.00 WIB, Said mengaku mendapat telepon dari korban yang menerangkan bahwa dirinya mengalami penganiayaan oleh para pelaku. Para pelaku juga menelepon keluarga lain serta mengirimkan video penganiayaan terhadap korban.

“Setelah itu tidak ada lagi kontak, ibu sempat menelepon yang jawabmya pelaku, ‘kalau sayang dengan anak ibu kirim duit  50 juta.

Kalau enggak saya habisi anak ibu saya buang ke sungai’ bilang gitu dia, kan ibu sudah panik jangan buang,” jelas Said saat dihubungi, Ahad (27/8/2023).

Selanjutnya, dalam slide kedua memperlihatkan punggung tersebut berlumuran darah. Kemudian bebera slide berikutnya pemuda tersebut telah terbungkus peti mati.

Dalam slide lainnya Said Sulaiman membuat laporan ke Polda Metro Jaya dengan laporan orang hilang Laporan Polisi STTLP/B/4776/VIII/2023/SPKT Polda Metro Jaya. Laporan tersebut dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2023 pada pukul 17.56 WIB

Peristiwa terjadi pada tanggal 12 Agustus 2023 terlpaor yang masih dalam lidik membawa paksa Imam Maskur yang saaitu berada di Rempoa, Ciputat Timur, Banten. Kemudian keluarga korban yang tidak mendapatkan kabar membuat laporan polisi orang hilang.

Baca Juga: Ini pesan Erick Thohir kepada Generasi Muda untuk Wujudkan Indonesia Bersih dan Berantas Korupsi,

Maskur dikabarkan telah tewas dan diserahkan kepada sepupunya yang bernama Said Syahrizal. Terlihat beberapa orang tengah berdiri di dekat peti mati tersebut menyimpan duka mendalam.

Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rafael Granada Baay membenarkan adanya kasus dugaan penganiayaan anak buahnya terhadap seorang warga Aceh hingga tewas.

Jenderal Kopassus Bintang dua ini mengatakan, kasus penganiayaan tersebut saat ini sudah ditangani Pomdam Jaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *