Sekber F-PDR Resmi Didirikan: Perjuangan Bersama untuk Demokrasi

Hari ini, Sabtu tanggal 9 Maret 2024, menjadi momen bersejarah dengan didirikannya Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan (Sumber foto : Tempo)
Hari ini, Sabtu tanggal 9 Maret 2024, menjadi momen bersejarah dengan didirikannya Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan (Sumber foto : Tempo)

Jurnalindo.com,  – Hari ini, Sabtu tanggal 9 Maret 2024, menjadi momen bersejarah dengan didirikannya Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR). Langkah penting ini merupakan upaya bersama berbagai elemen bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Menurut Sekretaris Eksekutif F-PDR, Rudy S. Kamri, forum ini melibatkan beragam elemen masyarakat, termasuk purnawirawan perwira tinggi TNI/Polri, budayawan, akademisi, tokoh sosial, tokoh perempuan, pegiat media sosial, dan lainnya. Tujuan utama dari F-PDR adalah memperjuangkan tata negara dan pemerintahan yang benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

Lawan Abuse of Power dalam Pemilu 2024

Salah satu fokus utama Sekber F-PDR adalah mengungkap dan melawan praktek penyalahgunaan kekuasaan dalam Pemilu 2024. Rudy Kamri menegaskan bahwa pemilu tersebut merupakan contoh nyata abuse of power yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam konteks ini, partisipasi anak sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan karena dinilai berpihak pada pasangan calon tertentu.

“Pemilu 2024 adalah pemilu yang paling buruk dan paling brutal dalam sejarah pemilu di Indonesia karena melibatkan alat-alat negara dan sumber daya negara,” tegas Rudy Kamri.

Mimbar Bebas: Suara Rakyat untuk Demokrasi

Sekber F-PDR akan menggelar mimbar bebas secara rutin sebagai wadah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menyampaikan keprihatinan dan pandangan terhadap kondisi demokrasi di tanah air. Ini akan menjadi pusat penyampaian aspirasi dan juga penanda matinya demokrasi di Indonesia.

Independen dan Tidak Partisan

Rudy Kamri menegaskan bahwa Sekber F-PDR bersifat independen dan tidak terikat pada kelompok, partai, atau paslon manapun. Forum ini berjuang untuk menjaga keutuhan dan demokrasi di Indonesia tanpa adanya kecenderungan partisan. Sejumlah tokoh penting seperti TB Hasanuddin, Marsekal (purn) TNI Agus Supriatna, Laksamana (purn) TNI Bernard Kent Sondakh, dan banyak lagi, telah turut serta dalam deklarasi pendirian Sekber F-PDR.

Dengan didirikannya Sekber F-PDR, harapan untuk memperkuat demokrasi dan memberantas segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan semakin mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Ini merupakan langkah positif menuju Indonesia yang lebih adil, transparan, dan berdaulat secara politik. (Tempo/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *