Jokowi Bungkam Saat Ditanya Soal Kemungkinan Masuk Partai Golkar

Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, hanya terdiam saat ditanya mengenai kemungkinan dia masuk ke Partai Golkar setelah tidak menjabat sebagai kepala pemerintahan ( Sumber foto : FAJAR)
Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, hanya terdiam saat ditanya mengenai kemungkinan dia masuk ke Partai Golkar setelah tidak menjabat sebagai kepala pemerintahan ( Sumber foto : FAJAR)

Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, hanya terdiam saat ditanya mengenai kemungkinan dia masuk ke Partai Golkar setelah tidak menjabat sebagai kepala pemerintahan. Isu ini mencuat setelah ada spekulasi tentang kepemimpinan baru di Partai Golkar.

Pertanyaan mengenai potensi keanggotaan Jokowi di Partai Golkar diajukan usai sesi keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 4 Maret 2024. Jokowi, yang didampingi oleh Panglima TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, hanya tersenyum saat mendengar pertanyaan tersebut. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, kemudian menyela dengan mengatakan, “Pensiun saja belum, ditanya gitu.”

Rencana Jokowi untuk bergabung dengan Partai Golkar mulai mencuat setelah laporan utama dalam edisi Senin, 4 Februari 2024, dari Koran Tempo. Skenario tersebut dapat terwujud jika Menteri Investasi Bahlil Lahadalia maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional tahun ini.

Bahlil sebelumnya telah disebut-sebut sebagai kandidat yang didukung oleh sebagian pihak dalam partai untuk menggantikan Airlangga Hartarto melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa tahun lalu. Dalam hal ini, sumber internal dari Partai Golkar dan kolega Bahlil menyebutkan bahwa posisi yang tinggi dalam partai akan diberikan kepada Jokowi jika Bahlil terpilih sebagai Ketua Umum.

Ridwan Hisjam, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, menyatakan bahwa partai tersebut akan dengan senang hati menerima Jokowi, yang saat ini masih menjadi kader resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jika Jokowi memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar, dia akan menjabat dalam struktur dewan partai. Pertimbangan ini didasarkan pada kondisi kondusif partai selama dua periode pemerintahan Jokowi, serta dukungan terhadap program pembangunan hingga tahun 2045.

Meskipun demikian, Jokowi sebelumnya telah menyatakan bahwa setelah tidak menjabat sebagai presiden, dia berencana untuk kembali ke kota kelahirannya, Solo, dan menjalani kehidupan sebagai warga biasa. Masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

“Saya setiap hari masuk Istana,” kata Jokowi dengan nada bercanda saat dikonfirmasi mengenai isu tersebut di Mabes TNI, Jakarta Timur, pada Rabu, 28 Februari 2024.

Namun, hingga saat ini, tidak ada tanggapan resmi dari pihak Jokowi atau pejabat terkait mengenai kemungkinan keanggotaannya di Partai Golkar. Meskipun demikian, isu ini tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan masyarakat. (Setia/Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *