Anggota DPR NaDem Diduga Lakukan Pelecehan Verbal Lewat Chat WhatsApp

Jurnalindo.com – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa aduan terkait dugaan tindakan pelecehan seksual secara verbal yang dilaporkan mantan anggota DPR RI berinisial AAFS bermula dari percakapan melalui pesan singkat pada Maret 2022.

“Pada tahun 2022 kurang lebih pada bulan Maret, sedangkan pelaporan atau pengaduan (ke Bareskrim Polri) konon pada tanggal 10 April (2023) yang lalu. Artinya, ada waktu lebih dari 1 tahun, inilah kejadiannya,” kata Sugeng di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Sugeng menuturkan bahwa pada awalnya dia dan AAFS yang merupakan rekan sesama kader partainya itu melakukan percakapan melalui sambungan telepon, kemudian berlanjut dengan percakapan pesan singkat via aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Kronologi Ibu Bacok Anak yang Masih Berusia 3 Tahun

“Sebelum sampai rumah itu diskusi-diskusi melalui telepon. Begitu sampai rumah, sambungan handphone-nya tidak bagus maka saya WA (WhatsApp), WA-an, maka dia mau ketemu saya. Saya bilang saya sudah di rumah. Kalau mau ketemu, ya, silakan saja di rumah,” tuturnya.

Ia menyebut pernyataannya tersebut kemudian direspons oleh AAFS dengan mengabarkan situasinya.

“Sampai di situ saja ini lantas prosesnya berjalan baik. Saya juga kita saling support, saya masih support beliau persoalan-persoalan karena dia juga pengurus DPD Cilacap. Kita ini kan sebetulnya satu dapil ketika pileg lalu. Saya nomor 1, dia nomor 2, dan ketika pileg ya saya yang jadi,” tuturnya.

Ketua Komisi VII DPR itu menegaskan tidak ada interaksi fisik dengan Ammy yang pernah jadi anggota DPR itu.

“Setetes pun, saya tidak pernah menyentuh apa namanya rambutnya, kukunya, pipinya, hidungnya, apalagi tubuhnya. Tapi kan diframing sedemikian rupa seolah-olah saya melakukan pelecehan seksual.”

Baca Juga: Gus Aziz Lakukan Kunjungan Ke Ponpes Darul Hikmah Pati

Meski begitu, Sugeng menyebut akan mengikuti proses hukum dan etiknya yaitu memberi penjelasan ke polisi dan MKD soal dugaan pelanggaran etik anggota DPR.

“Saya tidak nyangka ini adek saya ini yang entah khilaf, entah apa dan sebagainya saya juga tidak berpretensi apa pun, entah apa yang terjadi mengadukan saya. Saya mohon maaf mengukur tentang tingkat persahabatan, persaudaraan kok jadi tipis begini,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *