Pacu Ekonomi Digital, Huawei Dorong Inovasi Berkesinambungan Indonesia

Jurnalindo.com – Parapat, 11/12 – Infrastruktur TIK dan penyedia perangkat pintar Huawei terus mendorong inovasi baru untuk berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berkelanjutan.

Melalui serangkaian inovasi teknologi digital generasi mendatang seperti 5G, kecerdasan buatan, dan komputasi awan, Huawei juga berupaya meningkatkan efisiensi dan menciptakan terobosan untuk pertumbuhan ekonomi digital rendah karbon dan tanpa emisi.

Dalam presentasi Huawei ICT Outlook 2023 tentang Forging Ahead Indonesian Digital Transformation in 2023, Steven Wang, CEO Huawei Indonesia Carrier Network Business Group, menekankan peran utama TIK sebagai pendukung pembangunan rendah karbon dan ramah lingkungan.

“Di Huawei, kami akan terus mendorong implementasi strategi ‘more bits, less watts’ untuk mendorong TIK hijau yang berfokus meningkatkan efisiensi energi yang sangat dibutuhkan di industri TIK melalui 3 lapis solusi arsitektur: sites, jaringan dan operasi yang hijau,” kata Steven Wang, CEO of Huawei Indonesia Carrier Network Business Group, dalam acara Huawei ICT Outlook 2023 di kampus Institut Teknologi Del, Sumatera Utara, Kamis (8/12).

Di Indonesia, Wang mengatakan Huawei akan terus mendorong industri TIK untuk meningkatkan efisiensi jaringan dan memaksimalkan energi terbarukan untuk mengurangi emisi.

Menurut International Telecommunications Union (ITU), industri TIK harus mengurangi emisi gas (GRK) hingga 45 persen antara tahun 2020 dan 2030 berdasarkan Perjanjian Paris.

Di sisi lain, inovasi dalam teknologi digital berperan penting dalam memanfaatkan berbagai peluang yang bermanfaat bagi ekosistem digital, seperti disampaikan Jason Zhang, CEO Huawei Cloud Indonesia.

Baca Juga: CEO Huawei Indonesia Sebut ICT Akan Tetap Tumbuh Baik 2023 Mendatang
“Baru-baru ini, kami meluncurkan inisiatif Go Cloud, Go Global yang akan berfokus pada Everything as a Service [XaaS] dan perluasan jejak Huawei dalam rangka membangun ‘1 jejaring global’ yang memungkinkan layanan dapat diakses dalam 50 seperseribu detik secara global,” katanya.

Di Indonesia, Huawei baru saja meluncurkan tiga wilayah baru untuk memberikan pengalaman artificial intelligence (AI) lokal terbaik dan layanan B2B lokal yang unggul melalui layanan cloud computing yang andal, tepercaya, dan berkelanjutan,” tambah Jason Zhang.

Miao Jun, account director Enterprise Business Group Huawei Indonesia, secara khusus menyoroti sektor yang dapat menjadi game-changer ekonomi digital, yaitu industri transportasi. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan jumlah bandara terbanyak yaitu 673 dan 3227 pelabuhan.

“Masa depan industri transportasi adalah menjadi semakin digital, diperkuat dengan kecerdasan buatan dan cerdas. Dalam hal ini, Huawei memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai lanskap industri transportasi global secara komprehensif, termasuk dengan berbagai pilot project penerapan di bandara Shenzhen dan pelabuhan Tianjin, Tiongkok,” ujar Miao Jun.

Untuk memastikan bahwa jaringan senantiasa beroperasi setiap waktu dan di segala situasi, Menurut Lai Chaosen, Vice President, Delivery & Service Huawei Indonesia, Huawei juga fokus pada delivery dan network assurance untuk memastikan pembangunan infrastruktur digital.

“Baru-baru ini, Huawei bersama pemangku kepentingan lain dan operator bahu membahu membantu pemerintah untuk memastikan jaringan telekomunikasi untuk perhelatan akbar G20 Summit,” kata Lai Chaosen.

Bekerja sama dengan lebih dari 150 kontraktor, juga melibatkan 5.000 tim mitra, Huawei telah menyelesaikan pembangunan lebih dari 84.000 lokasi yang mencakup 115.000 elemen jaringan (NE).

Selain mengembangkan talenta digital sebagai landasan transformasi digital, Wang Bin, Vice President, Management Transformation, Huawei Indonesia, mengatakan Huawei akan terus mendorong pelatihan talenta digital profesional dan sejalan dengan kebutuhan industri dan melalui Huawei ASEAN Academy Indonesia perkembangan teknologi platform.

“Melalui tiga lini, yaitu Business Institute, Engineering Institute dan Technical Insitute, Huawei telah berkontribusi untuk menyiapkan lebih dari 71 ribu talenta digital dalam dua tahun terakhir dari target 100 ribu talenta digital dalam 5 tahun,” katanya.

Tidak hanya itu, Huawei juga menerapkan rencana pengembangan akuisisi bakat yang komprehensif yang mencakup tiga fase praperekrutan, rekrutmen, dan pascapekerjaan, dengan tujuan membangun iklim pengembangan bakat digital dan mempromosikan ekosistem industri selain memberikan Bakat -terampil untuk Huawei.

Baca Juga: Huawei sebut konektivitas dapat dicapai dengan kolaborasi

Di tengah digitalisasi yang cepat dan masif, Syarbeni, Cybersecurity and Privacy Protection Officer, Huawei Indonesia, juga melihat peningkatan ancaman keamanan siber dan privasi yang membutuhkan inisiatif dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan di ekosistem digital untuk memaksimalkan transformasi digital.

“Serangan siber dan data fraud merupakan salah satu risiko global terutama yang perlu diwaspadai bersama melalui kolaborasi dan upaya yang didasari oleh sikap berbagi tanggung jawab (shared responsibility). Kebutuhan akan verifikasi dan standardisasi untuk keamanan perangkat dan teknologi juga memegang peranan penting. Bagi Huawei, keamanan siber merupakan perkara yang sangat krusial yang melampaui bisnis itu sendiri,” demikian Syarbeni.(jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *