Proyek Tambat Kapal Di Kali Juwana, DPUTR Sebut Tahun Ini Berhenti

Jurnalindo.com – Pembangunan tambat Kapal di muara kali Juwana yang sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu, tahun ini proyek tersebut berhenti dengan alasan banyak persoalan yang harus diselesaikan

Pengakuan itu disampaikan langsung oleh Dinas Pembangunan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Sudarno. Menurutnya pembangunan tambat Kapal berhenti tidak hanya Angan saja, melainkan masih ada persoalan tentang pembebasan Lahan.

Sebenarnya desainnya awal untuk membangun parkir kapal yang pertama dikerjakan adalah Selain tambat Kapal juga kolam, sedangkan proyek pembuatan kolam belum maksimal.

Baca Juga: Kemacetan Panjang, Satlantas Polresta Pati Bagi-bagi Sarapan Gratis Kepada Supir

“pelaksana kegiatan ada tiga tahap kemarin awalnya jalan tambat kapalnya baru kolamnya, tetapi pembangunan kolamnya belum maksimal, masih butuh anggaran untuk pengerjaan lagi,”jelas sudarno saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Selain itu, masih banyak pekerjaan Rumah (PR) yang selama ini menjadi persoalan terkait pembebasan lahan, sementara ini lahan yang dipergunakan batu satu koli.

Baca Juga: Venna Melinda Diam diam Menjenguk Ferry Irawan di Penjara, Minta Suaminya untuk Minta Maaf Dihadapan Media

“awal satu kilo, namun kalau memang pembebasan lahannya itu di tambat muara juwana itu, jika pembebasannya bisa clear akan dimintakan jsbsb, kemarin usulan dari temen tender sampai 4 kilo, usulan kan tidak apa masalah anggaran tambat itu,”terangnya

Diketahui, Pembuatan Tambat Kapal sebenarnya bukan wilayah DPUTR melainkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, tetapi yang membanguan secara fiksik dari PU.

Baca Juga: Awal Mula Kebakaran Pertamina Plumpang yang Menjalar ke Mukiman

“sebenarnya yang tambat kapal itu di dinas kelautan karena itu di wilayah dkp, sebetulnya tpi yang menangani sana, tetapi pembangunan fisik kita yang melakukan,”ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Pati menganggarkan untuk pembangunan Tambat Kapal tersebut mencapai 70 miliar, tetapi sampai sekarang beru teralokasi 1/3 persen saja.

Baca Juga: Peran IPNU Dalam Mengawal Jalannya Politik Di Negeri Ini

“dengan desain sampai 70 sekian miliar, tetapi baru teralokasikan 1/3 nya
karena ada fisik yang perlu dibangun,”pungkasnya

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *