Reza Indragiri Amriel, Harapan agar Wapres Kiai Ma’ruf Amin Memberikan Teguran kepada Presiden Jokowi terkait Impian Despotismenya

Reza Indragiri Amriel, yang pernah menjabat sebagai tenaga ahli profesional di DPR RI, mengeluarkan harapannya agar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin memberikan (Sumber foto: Detik.com)
Reza Indragiri Amriel, yang pernah menjabat sebagai tenaga ahli profesional di DPR RI, mengeluarkan harapannya agar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin memberikan (Sumber foto: Detik.com)

Jurnalindo.com, – Reza Indragiri Amriel, yang pernah menjabat sebagai tenaga ahli profesional di DPR RI, mengeluarkan harapannya agar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin memberikan teguran tegas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tengah asyik dengan impian despotismenya. Despotisme, yang merujuk pada praktik pemerintahan dengan kekuasaan tidak terbatas dan sewenang-wenang, menjadi sorotan Reza terhadap arah politik pemerintahan menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Reza mencoba memberikan pemahaman sejarah dengan menyinggung peristiwa politik tahun 1956, di mana Dwitunggal Soekarno-Hatta pecah tanpa mungkin bisa disatukan lagi. Dia menyampaikan beberapa alasan mundurnya Mohammad Hatta dari jabatan Wakil Presiden pada saat itu, salah satunya adalah ketidaknyamanan dengan feodalisme dan neofeodalisme yang diterapkan oleh Soekarno.

“Dalam jangka waktu lama, Indonesia hidup dalam bayangan feodalisme. Tetapi neofeodalisme Sukarno lebih jahat dan lebih ganas. Soekarno memang berkuasa, tetapi yang membuat Hatta muak adalah ketika kekuasaan Soekarno terapkan hingga mencapai level yang memorak-porandakan asas-asas bernegara,” ungkap Reza.

Dengan melihat sikap politik Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024, Reza merasa Wapres Kiai Ma’ruf Amin seharusnya dapat mengambil peran yang lebih aktif. Dia berpendapat bahwa Kiai Ma’ruf Amin memiliki kewajiban untuk memberikan teguran yang keras kepada Presiden Jokowi terkait impian despotismenya.

“Kiai Ma’ruf Amin, sebagai wakil presiden pada pemerintahan sekarang, sepatutnya memberikan teguran terakhir lagi keras kepada Presiden Jokowi yang tengah asyik dengan impian despotismenya,” tegas Reza.

Sebagai seorang sarjana psikologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Reza juga memberikan peringatan kepada Wapres Kiai Ma’ruf Amin agar menjaga jarak dengan praktik kekuasaan yang tengah dijalankan oleh Presiden Jokowi. Dia mengajak publik untuk merasa memiliki kepentingan dalam mengingatkan Kiai Ma’ruf agar menjauhkan diri dari potensi totalitarianisme yang mungkin tercipta.

“Publik, atau setidaknya saya, seharusnya merasa punya kepentingan untuk mengingatkan Kiai Ma’ruf agar sesegera mungkin menjauhkan diri dari kubangan totalitarianisme Jokowi. Satu pesan untuk Kiai Ma’ruf, tirulah (Mahfud) Hatta,” pungkas Reza Indragiri. (Setia/Jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *