Kemenkes : Covid-19 Omicron XBB sudah Terdeteksi di beberapa kota besar

Jurnalindo.com – JAKARTA – Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Muhammad Syahril menyatakan, pasien Covid-19 varian Omicron XBB terdeteksi di Kabupaten Surabaya, Jawa Timur.

Ujarnya saat wawancara Zoom dengan Beritasatu.com, Sabtu (22/10/2022).

Dr Syahril menjelaskan, saat ini situasi di Indonesia masih pandemi COVID-19 dan virus corona secara alami akan terus bermutasi. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan akan selalu mengupdate dan melaporkan berita terkini.

Baca Juga: Meninggalnya Farzah Korban Tragedi Kanjuruhan malah Dinyatakan positif Covid-19

Dr. Syahril menjelaskan: “Ini adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sama yang dihasilkan dari mutasi dari coronavirus sebelumnya. Untuk varian XBB, kami akan terus memantau evolusinya.”

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak panik, karena terlepas dari jenis variator dan subvarianya, transmisinya hampir sama, yaitu over the air. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan 3M yaitu pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19.

“Segera lakukan booster bagi yang tidak, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” kata dr Syahrel.

Baca Juga: Menteri BUMN di apresiasi Anggota DPR karena dukung produksi vaksin COVID-19

“Varian XBB menyebabkan peningkatan tajam kasus Covid-19 di Singapura, disertai dengan peningkatan tren rawat inap. Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura sangat cepat mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA .

Sejak pertama kali ditemukan, hasil varian XBB Omicron telah dilaporkan hingga 24 negara, termasuk Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia adalah penularan lokal, yang terdeteksi pada seorang wanita berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Dia kemudian menjalani tes dan dinyatakan positif terkena virus pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, diumumkan bahwa pasien telah pulih pada 3 Oktober.

Baca Juga: Pemberentikan sementara layanan vaksinasi COVID-19 di Belitung

Setelah hasil ini, Kementerian Kesehatan bergegas melakukan upaya proaktif dengan menguji dan melacak 10 kontak dekat. Hasilnya, semua kontak dekat dinyatakan negatif varian XBB Covid-19.

Dr Syahril juga mengatakan bahwa sementara varian XBB baru menyebar dengan cepat, angka kematiannya tidak lebih buruk dari varian Omicron. Namun, negara tersebut belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19.

Pasalnya, berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam tujuh hari terakhir, peningkatan kasus juga telah dilaporkan di 24 kabupaten. Kementerian Kesehatan juga meningkatkan pengawasan terhadap kedatangan WNI dan WNA di pintu masuk negara.

Sumber : investor.id

(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *