Jurnalindo.com – Israel menghadapi kecaman internasional setelah dilaporkan berencana menyerang Rafah dan memindahkan warga Palestina ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza menjelang rencana invasi yang mungkin terjadi. Dilansir dari Al Arabiya pada Sabtu (4/5/2024), media POLITICO melaporkan bahwa Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, sebuah sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza.
Para pejabat AS dan kelompok-kelompok kemanusiaan telah mengutip laporan tersebut, dengan militer Israel dilaporkan mengirimkan peta daerah tersebut kepada para pekerja kemanusiaan minggu ini.
Keputusan ini menuai kritik keras, karena dianggap sebagai tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan kebijakan internasional. Langkah Israel untuk memindahkan warga Palestina dari rumah mereka di Rafah ke area yang lebih terbatas di al-Mawasi menjadi sorotan utama dalam rencana ini. dilansir dari detik.com
Sementara itu, Israel juga dilaporkan bersiap untuk memulai invasi ke Rafah dalam waktu dekat, tanpa memberikan tanggal pasti. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa tentara Israel akan terus melakukan invasi dengan atau tanpa kesepakatan gencatan senjata.
Reaksi dari komunitas internasional pun tidak tertahan, dengan seruan keras untuk menghentikan rencana invasi dan pemindahan paksa warga Palestina. Organisasi kemanusiaan dan pemerintah AS mendesak Israel untuk mempertimbangkan dampak kemanusiaan dari tindakan ini serta untuk mencari solusi damai yang melibatkan semua pihak terkait.
Situasi di wilayah Palestina dan Israel terus menjadi sorotan dunia, dengan ketegangan yang terus meningkat dan ketidakpastian akan masa depan perdamaian semakin mengkhawatirkan.
Jurnal/Mas
