Kaesang Pangarep Bertemu Sultan HB X, Dialog Santai Bahas Situasi Kenegaraan

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kantor Gubernur (Sumber foto : Tempo)
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kantor Gubernur (Sumber foto : Tempo)

Jurnalindo.com,- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta pada Minggu, 14 Januari 2024. Pertemuan ini disebut sebagai dialog santai mengenai situasi kenegaraan terkini, tanpa membahas kontroversi seputar PSI yang melibatkan Ade Armando.

Pemerintah DIY menyebut bahwa pertemuan antara Kaesang dan Sultan HB X bersifat dialog santai, fokus pada pembahasan kondisi terkini di negeri ini. Pertemuan tersebut terjadi sehari setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyoroti PSI dalam acara konsolidasi PDIP di Yogyakarta pada 13 Januari 2024.

Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa PSI telah melupakan sejarah keistimewaan Yogyakarta, khususnya terkait pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Ade Armando pada Desember 2023. Ade Armando, seorang kader dan caleg PSI, membuat pernyataan yang menyinggung politik dinasti di Yogyakarta, menciptakan kontroversi di kalangan politisi.

Saat berbicara di hadapan kader PDIP, Hasto menyatakan bahwa partai seperti PSI yang lupa akan sejarah keistimewaan Yogyakarta menunjukkan sifatnya yang ahistoris. Namun, dalam pertemuan dengan Sultan HB X, dialog tampaknya difokuskan pada isu-isu kenegaraan tanpa membahas kontroversi tersebut.

Sekjen PDIP juga menilai bahwa PSI tidak layak untuk eksis di Yogyakarta, menyebut karakter partai tersebut sebagai ahistoris dan tidak sesuai dengan semangat menjaga kedaulatan negara di bumi yang pernah menjadi ibukota republik di masa kemerdekaan.

Sementara itu, Sultan HB X menyoroti peran penting pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dalam sejarah Yogyakarta. Hasto mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo telah memperjuangkan lahirnya Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta ketika masih menjadi anggota DPR RI. Sedangkan Mahfud MD, sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, membantu meluruskan sejarah Serangan Umum 1 Maret demi kepentingan Orde Baru.

Meskipun dialog santai ini tidak membahas kontroversi seputar PSI, namun pertemuan antara Kaesang dan Sultan HB X tetap menjadi sorotan karena kedua tokoh tersebut mewakili generasi muda dan tokoh berpengaruh di DIY. (Nada/Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *