Yuk Simak Cara Atasi Anak Tantrum

Jurnalindo.com -Tantrum adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku marah atau tantrum pada anak untuk mengungkapkan perasaannya. Misalnya, seperti menangis dengan keras, melempar barang-barang, atau berguling-guling di lantai.

Kondisi ini sebenarnya normal seiring pertumbuhan anak, terutama anak di bawah usia lima tahun. Tantrum bisa terjadi ketika anak sedang lelah, lapar, tidak nyaman, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan cukup sesuatu yang mereka inginkan.

Namun, ibu bisa saja panik saat menghadapi anak yang tantrum. Nah, Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan, penasaran bagaimana?

Baca Juga: Yuk Simak Cara Alami Putihkan Gigi

Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menghadapi anak tantrum, antara lain:

  1. Abaikan anak

Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi tantrum adalah mengabaikannya. Ibu juga perlu berhenti memperhatikannya agar anak tidak semakin marah. Namun, pengabaian ini hanya boleh dilakukan jika anak tidak berada dalam situasi yang membahayakan dirinya. Jadi, diamlah dan tinggalkan bayi untuk beberapa waktu dan kembali lagi nanti.

  1. Mengatasi perilaku agresif

Seorang anak yang sedang tantrum dapat melakukan beberapa hal yang agresif. Misalnya seperti memukul, memukul atau melempar sesuatu, atau menendang sesuatu. Jika ini terjadi, ibu harus segera mengatasi perilaku agresifnya. Jadi, yang harus Anda lakukan adalah memberi tahu anak Anda bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang bukanlah hal yang baik.

Namun, pastikan ibu memberi tahu anak dengan cara yang lembut dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Karena menggunakan tindakan kasar atau kata-kata yang menyakitkan tidak akan efektif dalam menghadapi tantrum. Hal ini dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak.

  1. Biarkan anak marah

Terkadang anak yang sedang tantrum perlu melampiaskan amarahnya. Oleh karena itu, biarkan anak marah ketika dia mengamuk, selama dia tidak melakukan sesuatu yang berbahaya untuknya. Cara ini dipercaya dapat membantu anak belajar melampiaskan amarahnya dengan cara yang tidak merusak. Alhasil, ketika beranjak dewasa, anak diharapkan mampu mengontrol dirinya dengan baik tanpa harus berdebat dengan orang tuanya.

Baca Juga: Digegerkan, Kaca Rumah Milik Warga Berlubang Diduga Kena Bekas Tembak

  1. Orang tua harus menahan diri untuk tidak berteriak

Ibu perlu ingat bahwa anak adalah cerminan dari orang tuanya. Jika ibu berteriak saat bayi mengamuk, biasanya bayi akan berteriak menyesuaikan volume suara ibu. Hal ini karena anak-anak melakukan hal ini agar mereka dapat berpartisipasi dalam komunikasi yang setara dengan orang tuanya.

  1. Bantu anak Anda melakukan apa yang tidak bisa mereka lakukan

Tantrum bisa disebabkan oleh hal-hal sederhana, misalnya saat anak ingin memakai sepatu, tapi gagal. Jika memang itu alasannya, dia bisa dengan lembut bertanya mengapa dia kesal, dan membantu hal-hal yang tidak bisa dia lakukan sendiri.

Berikut beberapa cara mengatasi anak tantrum. Mulai dari mengabaikan anak, mengatasi perilaku agresif, hingga membantu anak melakukan hal yang tidak bisa mereka lakukan. Jika beberapa cara ini sudah diterapkan namun tidak berhasil, hal terakhir yang bisa Anda lakukan adalah memeluknya erat-erat. Karena ia percaya bahwa pelukan dapat meredakan amarah yang meluap pada diri seorang anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *