Sampah Menggunung, Pemilik Lahan Protes DLH Pati Lakukan ini

Jurnalindo.com – Tingkat Kesadaran masyarakat masih lemah untuk membuang sampah ke tempatnya, sehingga menyebabkan tumpukan sampah menggunung. hal itu terlihat di jalan Guyangan-Wedarijaksa tepatnya di kecamatan Wedarijaksa.

Pemandangan itu tentunya sangat mengganggu pengendara yang melintas di situ, selain bau yang tidak enak, tetapi juga terlihat jorok apalagi musim hujan datang.

Kondisi seperti itu sudah lama terjadi,namun terkesan dibiarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati selaku pengelola dan sebagai tanggung jawabnya.

Baca Juga: Alejandro Garnacho Gak Nyangka bisa Satu Tim dengan Lionel Messi

Padahal ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang telah disiapkan oleh DLH dan jaraknya pun tidak jauh dari lokasi tersebut hanya sekitar 1 Kilometer, namun masyarakat terkesan sudah terbiasa untuk membuang sampah di lokasi pinggir jalan Guyangan- Wedarijaksa.

“Kalau memang dinas ada niat untuk menertibkan, pastinya dari dulu lokasi itu tidak dijadikan sebagai tempat sampah, namun nyatanya dinas kesannya kurang merespon,,”Ungkap Misbah, warga yang melintas Selasa(13/6/2023).

Sampah yang setiap hari menumpuk itu, lanjut Misbah kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, lantaran dari tumpukan sampah itu aromanya menyengat, dikarenakan sampah yang ada terdiri dari sampah basah dan kering.

“Masyarakat kalau melalui jalan itu, pasti selalu tercium aroma tak sedap, karena lokasinya tepat di pinggir jalan, padahal papan larangan sudah ada, tapi kesannya masyarakat ini ndablek (sengaja), “Sindirnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati Tulus mengaku bahwa sebenarnya pemilik lahan itu tidak menginginkan adanya TPA di lokasi itu, karena akan dibuat kavling, dan lokasi yang sudah disiapkan ada di lahan PJKA berjarak sekitar 1 km dari lokasi tersebut.

“Lokasinya sudah kita siapkan di desa Tlutup, jaraknya sekitar 1 km, dan itupun atas permintaan pemilik lahan sekitar situ dan diketahui oleh Kepala Desa (Kades),”Ucapnya.

Ia mengaku bahwa sebelum dipindah sudah disosialisasikan, bahkan juga sudah dipasang baliho, namun ternyata masih ada sebagian masyarakat yang enggan membuang sampah yang sudah disediakan.

“Sekarang pemilik lahan kebingungan, dan menghubungi kami agar sampah itu bisa dibersihkan, dan kami sudah menghubungi Kades dan Camat, karena untuk mengangkut sampah itu tidak bisa manual, tapi harus pakai alat berat dan itu membutuhkan biaya,”Ucapnya.

Ditambahkan, Pihak DLH saat ini masih menunggu, karena jangan sampai nantinya ketika lokasi itu dibersihkan, tapi tidak ada komitmen atau masyarakat membuang sampah di tempat itu lagi.

“Sebenarnya rencana kami kalau pihak desa bisa mengarahkan masyarakat bisa membuang sampah di lokasi yang disediakan, pastinya kami bisa menambah kontainer lagi,”tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *