Ternyata Ini Alasan Bunda Corla Memilih Tinggal di Luar Negeri

Jurnalindo.com – Ternyata ada cerita dibalik Bunda Corla yang memilih tinggal di luar negeri.

Bunda Corla meninggalkan Indonesia ternyata berawal dari patah hati. Bertahun-tahun lalu saat masih tinggal di Tanah Air, dia putus dengan sang kekasih. Bunda Corla pun memulai lembaran baru dengan hijrah ke luar negeri.

“Daripada gue sakit hati terus. Bunda pergi ke luar negeri tuh untuk menghindari cowok Bunda. Akhirnya bikin paspor lalu pindah ke luar negeri,” ujarnya dalam live Instagram yang ditonton puluhan ribu orang.

Baca Juga: Bunda Corla Ungkap Siapa Orang Pertama yang Memanggilnya ‘Bunda Corla’

Bunda Corla diketahui sudah bertahun-tahun menetap di Jerman. Sahabat Ruben Onsu ini tinggal di luar negeri sejak usia 24 tahun. Dia juga sempat membangun rumah tangga di sana.

Setelah bertahun-tahun menetap di Jerman dan mencari penghasilan di sana, Bunda Corla akhirnya pulang ke Indonesia. Dia mendapat sambutan hangat meski tak sedikit juga respons negatif yang didapat.

Seperti kita ketahui bahwa Bunda Corla sempat ribut dengan Nikita Mirzani. Tak hanya itu, persoalan gender pun tiba-tiba dipertanyakan. Keadaan ini membuatnya tak nyaman hingga merasa lebih baik tinggal di negara orang.

“Ya kalau untuk hidup lebih enak di luar negeri, enggak banyak orang julid, enggak banyak orang ribet, enggak ngurusin orang. Di luar negeri tuh enggak ada yang bilang lo begini, bajunya begini, ngapain begini, enggak ada,” tuturnya.

Bunda Corla mengaku berharap masyarakat Indonesia bisa lebih menghargai urusan pribadi orang lain dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Setidaknya, inilah yang dia rasakan saat tinggal di Jerman.

Baca Juga: Pesona Bunda Corla Setibannya Di Indonesia yang telah Lama Dinantikan

“Di luar negeri tuh begitu, kita mau bergaya apa aja bebas. Selagi kita enggak melanggar hukum, selagi enggak telanjang di depan kamera,” paparnya.

“Hak asasi manusia itu nomor satu, benar, masalah gender kan hak asasi manusia sebenarnya, mau apa pun dia. Di Jerman tuh enggak boleh kayak gitu, bisa dituntut ke pengadilan,” imbuhnya.

“Orang-orang kayak gitu ribet, bising, ngerecokin tahunya, enggak punya kerjaan, hak asasi orang direcokin, gender diurusin. Gue pulang ke negara gue sendiri, masalah gender gue diurusin,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *