Terjadi Lagi, Pencabulan Berkedok Dukun di Buleleng

Jurnalindo.com – Setelah sebelumnya dosen cabul berusaha menggagahi mahasiswinya, kini giliran dukun cabul beraksi di Buleleng.

Beralasan mendapat wangsit, I Ketut Tarsa (60) beralamat di Banjar Dinas Selonding Desa Les Kecamatan Tejakula Buleleng, berkali-kali menggagahi korbannya.

Modusnya melakukan meditasi untuk penyembuhan di tempat sepi, lalu kemaluan korban digerayangi kemudian disetubuhi. Kini korban Ni Komang MA (18) trauma berat setelah dinistakan oleh pria berkedok dukun cabul tersebut.

Baca Juga: ASN Bakalan Dapat Tunjangan Baru Yakni Tunjangan Daya Tahan Tubuh

Korban yang dititipkan oleh keluarganya di sebuah panti kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Buleleng. Kasat Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi SIK MH bersama dengan Kanit IV (PPA) Ipda I Ketut Yulio Saputra STrK langsung merespon laporan korban dengan melakukan permintaan keterangan korban dan saksi fakta lainnya serta permintaan visum ke RSUD Buleleng.

Kasus persetubuhan ini dilaporkan oleh pihak panti tempat korban tinggal ke Mapolres Buleleng karena tidak terima atas apa yang dilakukan oleh pelaku. Dari laporan tersebut satreskrim polres buleleng membekuk pelaku bersama barang bukti pakaian korban saat dilakukan persetubuhan.

“Yang melapor ini pihak pengurus (panti) karena psikologi korban agak terganggu hingga terbongkar kasus inin,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Lirik Lagu DREAM BABYMONSTER yang Tengah Trending di YouTube Lengkap dengan Terjemahannya

Dari hasil visum terbukti jika korban ditemukan adanya luka robek pada bagian kemaluannya. Persetubuhan pertama dilakukan pelaku saat usia korban masih menginjak usia 17 tahun.

Kepada petugas, pelaku mengakui telah menyetubuhi korban untuk memperbanyak paica atau benda gaib yang diperloeh dari pura dalem. Pelaku juga mengakui jika korban memiliki wajah menggoda dan baru korban saja yang disetubuhinya.

“Enggak ada (wanita) lain, cuma dia saja,” ucap pelaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *