Kronologi Siswi di Bunuh Teman Kelasnya di Mojokerto

Jurnalindo.com – Viral seorang bendahara kelas berinisial AE (15) tahun menjadi korban pembunhan oleh teman sekelasnya sendiri.

Pelaku pembunuhan ini adalah AB (15).

Dalam menjalankan aksinya AB tak sendiri, ia dibantu MA (190) yang kini juga sudah ditahan polisi.

Hanya karena persoalan remeh, siswa SMP di Mojokerto berinisial AB nekat melakukan aksi pembunuhan sadis terhadap teman satu kelasnya sendiri yakni siswi berinisial AE (15).itu.

Baca Juga: Tekankan Angka Stunting Hingga 0 Persen, Desa Tlogosari Jadi Pilot Project Ayo Berdenting

AE yang sempat hilang sejak Senin (15/5/2023) ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di dekat rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto.

Mayat siswi kelas 3 SMP itu ditemukan polisi setelah berhasil meringkus 2 pelaku pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pelaku berinisial AD (19) dan AB (15), warga Kecamatan Kemlagi.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengatakan, korban dibunuh dengan cara dicekik di belakang rumah AB di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi pada 15 Mei 2023 malam. Jarak lokasi pembunuhan sekitar 100-200 meter dari rumah AB.

Yang membuat miris, lanjut Wiwit, ternyata AB sendiri yang menghabisi korban. Padahal, ia teman satu kelas korban di SMPN 1 Kemlagi. Bahkan, pelaku pernah berpacaran dengan korban.

“Hasil autopsi sementara korban (meninggal) karena kekurangan oksigen. Pengakuan pelaku (AB) mencekik korban sampai kehabisan napas. Eksekutornya malah pelaku anak, teman satu kelas korban,” terangnya kepada wartawan di kantornya, Jalan Bhayangkara, Selasa (13/6/2023).

Untuk menghabisi korban, AB dibantu temannya berinisial AD (19) yang juga warga Kecamatan Kemlagi, Mojokerto. Menurut Wiwit, korban yang sudah tak bernyawa sempat diperkosa AD hingga 2 kali. Namun, ia belum menjelaskan rinci lokasi pemerkosaan tersebut.

“Informasi yang kami dapatkan, pelaku dewasa (AD) sempat melakukan persetubuhan, informasi sementara 2 kali, tapi masih kami dalami. Ketika disetubuhi korban kemungkinan besar sudah meninggal,” ungkapnya.

 

Motif pembunuhan ini karena pelaku dendam dengan korban.

Wiwit mengatakan, korban menjadi bendahara di kelas tersebut. Gadis asal Kemlagi, Mojokerto itu bertugas memungut iuran dari teman-teman satu kelasnya Rp 5.000 per minggu. Sebelum pembunuhan terjadi, AB menunggak iuran kelas sekitar 2 bulan atau Rp 40.000.

“Motifnya sementara ini yang bersangkutan (AB) dendam kepada korban. Ketika itu, pelaku tidur di kelas dibangunkan oleh korban, ditagih untuk membayar iuran kelas yang menunggak 2 bulan,” kata Wiwit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *