Jurnalindo.com,- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan sindiran tajam kepada rekan-rekannya di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul meningkatnya kasus korupsi yang melibatkan beberapa menteri. Mahfud MD menegaskan bahwa fakta hukum harus diakui dan ditindaklanjuti, meskipun hal ini mencoreng reputasi menjelang akhir masa jabatan.
Dalam pernyataannya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (13/11/2023), Mahfud MD menyampaikan pesan tegas kepada para menteri yang belum terlibat kasus korupsi. “Yang belum tertangkap ya hati-hati agar tidak ditangkap. Gitu saja,” tegasnya. Sindiran ini menunjukkan kekhawatiran terhadap integritas kabinet Jokowi di tengah maraknya kasus korupsi yang merugikan negara.
Pernyataan Mahfud MD datang setelah Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej ditetapkan sebagai tersangka suap dan gratifikasi. Kasus ini menambah daftar panjang kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di pemerintahan Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan beberapa eks menteri lainnya juga terjerat kasus korupsi. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan kasus korupsi dalam dua periode kepemimpinan Jokowi.
Pernyataan Mahfud MD menjadi sorotan karena menyoroti fakta hukum tanpa mengurangi tajamnya sindiran. Dalam konteks ini, peran dan tanggung jawab para menteri untuk menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan penuh dedikasi semakin ditekankan, terutama menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi. (Wartakotalive/Nada)