Langit Amerika Utara Gelap: Fenomena Gerhana Matahari Total

Pada tanggal 8 April 2024, langit di beberapa bagian Amerika Utara akan menjadi gelap sesaat ketika fenomena alam yang menakjubkan, gerhana matahari (Sumber foto: Sumberkita.id)
Pada tanggal 8 April 2024, langit di beberapa bagian Amerika Utara akan menjadi gelap sesaat ketika fenomena alam yang menakjubkan, gerhana matahari (Sumber foto: Sumberkita.id)

Jurnalindo.com, – Pada tanggal 8 April 2024, langit di beberapa bagian Amerika Utara akan menjadi gelap sesaat ketika fenomena alam yang menakjubkan, gerhana matahari total, terjadi. Gerhana matahari total ini memungkinkan pengamat untuk melihat atmosfer tipis Matahari yang biasanya tenggelam oleh cahaya terang.

Apa Itu Gerhana Matahari?

Gerhana matahari adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi. Saat ini terjadi, Bulan dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan Matahari, tergantung pada posisi relatif antara Matahari, Bulan, dan Bumi. Gerhana matahari total terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi permukaan Matahari sepenuhnya.

Peristiwa luar biasa ini terjadi rata-rata setiap 18 bulan di beberapa lokasi di Bumi. Gerhana matahari total terakhir yang melintasi Amerika Serikat terjadi pada 21 Agustus 2017.

Penelitian Selama Gerhana

Sebuah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Aberystwyth University berencana melakukan eksperimen selama gerhana matahari total tersebut, yang akan terjadi dekat Dallas, Texas. Tim ini terdiri dari mahasiswa doktoral dan peneliti dari Aberystwyth University, Nasa Goddard Space Flight Center di Maryland, dan Caltech (California Institute of Technology) di Pasadena.

Eksperimen para ilmuwan ini bertujuan untuk mengungkap teka-teki lama tentang bagian terluar atmosfer Matahari, yang dikenal sebagai korona atau mahkota Matahari. Salah satu tujuan utama adalah untuk memahami mengapa korona Matahari memiliki suhu yang jauh lebih tinggi daripada permukaan Matahari yang terlihat.

Instrumen Ilmiah Utama

Tim peneliti akan menggunakan dua instrumen utama selama gerhana:

  1. CIP (Polarimeter Pencitraan Koronal): Instrumen ini akan mengambil gambar mahkota Matahari dengan polariser untuk mengukur sifat dasar korona, seperti kepadatannya. CIP juga akan membantu dalam mengidentifikasi fenomena seperti angin matahari dan struktur magnet di atmosfer Matahari.
  2. Instrumen Pengukur Magnetisasi Atmosfer: Instrumen ini akan membantu ilmuwan untuk mempelajari struktur skala halus medan magnet di korona serta mengukur arah medannya.

Dengan melakukan eksperimen selama gerhana matahari total, para ilmuwan berharap dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer Matahari dan fenomena alam yang terkait dengannya.

Sebagai pengamat di Bumi, kita akan menyaksikan keajaiban alam ini dan turut terpesona oleh kebesaran alam semesta yang mengagumkan. Gerhana matahari total adalah kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan untuk memahami dan menghargai keajaiban alam yang luar biasa ini. (Prohaba.co/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *