Mungkinkah “KKN Di Desa Penari” bisa saingi film asing?

Jurnalindo.com, Jakarta, 30/11 – CEO MD Entertainment dan Produser “KKN di Desa penari: Luwih Dawo, Luwih Medeni”, Manoj Panjabi yakin film yang dibintangi Tissa Biani ini bisa bersaing dengan film-film luar negeri yang ditayangkan secara virtual. waktu yang sama di bulan Desember.

“Kalau saya enggak (lawan) musuh raksasa, saya enggak puas. Menang dari sesuatu yang gampang enggak puas,” ungkap Manoj saat dijumpai di Plaza Bapindo Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Rabu.

Apalagi, Manoj menjelaskan bahwa dirinya sengaja memasukkan jam tayang bersamaan dengan film asing. Sebab, ia sangat ingin membuktikan bahwa orang Indonesia lebih bisa mencintai film-film dari negerinya sendiri ketimbang asing.

“Sekarang misi saya sih jujur ya, daripada lawan film Indonesia yang kuat mendingan sekalian lawan film besar biar ubah mindset. Enggak mungkin dari ratusan film itu berkualitas. Mungkin 30 persen berkualitas yang komersial 10 persen. Dan film asing apakah berkualitas semua? Enggak juga. Jadi strategi saya, ayo fight asal ada kesempatan,” jelasnya.

Manoj menjelaskan bahwa “KKN di Desa Penari: Luwih Dawo, Luwih Medeni” akan berbeda dengan “KKN di Desa Penari” sebelumnya.

Baca Juga: Cara menarik pendengar, single Serenata Jiwa Lara rilis dalam format piringan hitam

Karena film ini akan berisi 40 adegan baru. Adegan tambahan ini juga merupakan adegan dalam proses syuting baru serta adegan tambahan yang tidak ditampilkan di film sebelumnya.

Jakarta, 30/11 (Antara) – CEO MD Entertainment dan Produser “KKN di Desa Penari: Luwih Dawo, Luwih Medeni”, Manoj Panjabi yakin film yang dibintangi Tissa Biani ini bisa bersaing dengan film-film luar negeri yang ditayangkan secara virtual. waktu yang sama. di bulan Desember

Apalagi, Manoj menjelaskan bahwa dirinya sengaja memasukkan jam tayang bersamaan dengan film asing. Sebab, ia sangat ingin membuktikan bahwa orang Indonesia lebih bisa mencintai film-film dari negerinya sendiri ketimbang asing.

Manoj menjelaskan bahwa “KKN di Desa Penari: Luwih Dawo, Luwih Medeni” akan berbeda dengan “KKN di Desa Penari” sebelumnya.

Karena film ini akan berisi 40 adegan baru. Adegan tambahan ini juga merupakan adegan dalam proses syuting baru serta adegan tambahan yang tidak ditampilkan di film sebelumnya.

“Jadi kami syuting sebagian. Lalu ada adegan bagus yang enggak kita edit sebelumnya. Jadi yang menarik di sini apa ada gimmick, ada sesuatu yang enggak bisa saya ceritakan tunggu Desember kami akan reveal ada apa di dalam 40 menit lebih itu,” kata Manoj.

Baca Juga: Cara menarik pendengar, single Serenata Jiwa Lara rilis dalam format piringan hitam

“40 menit adegan baru kita tambah juga adegan dengan syuting, editing dan juga ada adegan di film lama yang kita potong. Jadi sudah bukan utuh. Per gambarnya beda. Maksudnya adegan-adegan syuting beberapa persen sekitar 10 atau 15 persen, sisanya kita ambil dari editing stok,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya film “KKN Di Desa Penari” sudah tayang pada 30 April 2022. Film ini kemudian resmi turun layar setelah 75 hari tayang.

Film garapan Awi Suryadi ini pun sukses meraih jumlah penonton sebanyak 9.233.847 dan menjadi film Indonesia dengan penonton terbanyak sepanjang masa.

Tak hanya itu, film “KKN Di Desa Penari” juga sukses menggeser “Pengabdi Setan” yang sebelumnya berhasil bertahan selama 5 tahun sebagai film horor Indonesia terlaris. (Slmn/Antar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *