Tips Memilih Jenis-Jenis Roti yang Aman Dikonsumsi agar Berat Badan Tidak Naik

jurnalindo.com – Jenis-jenis roti apakah yang sering Anda konsumsi? Jenis roti khususnya roti tawar, banyak dianggap oleh beberapa orang bahwa makanan tersebut berkontribusi dan menyebabkan naiknya berat badan kita.

Anggapan tersebut disebabkan karena pada umumnya cara mengkonsumsi roti tawar yaitu dengan kita tambahkan meses, atau beberapa olesan selai manis. Bisa juga dengan tambahan susu sebagai pendampingnya.

Tambahan bahan tersebut memungkinkan kandungan kalori yang tinggi pada roti bisa bertambah semakin tinggi.

Perlu kita tahu bahwa pada faktanya mengkonsumsi roti tidak semerta-merta selalu akan menambah berat badan Anda karena ada berbagai jenis-jenis roti di Indonesia.

Jadi Anda tidak perlu ragu untuk menyantapnya, karena ya boleh-boleh saja. Asalkan, kita tetap cermat dalam memilih jenis-jenis roti yang aman.

Sebab kandungan pada roti tergantung bahan dalam komposisi pembuatannya. Beda komposisi maka berbeda pula gizi dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita.

Rekomendasi Jenis-Jenis Roti yang Tidak Akan Menambah Berat Badan

Makan roti dengan jenis tertentu dan sesuai dengan yang disarankan tidak akan menambah berat badan. Inilah beberapa rekomendasi yang menjadi solusi jenis-jenis roti tawar untuk dikonsumsi namun berat badan tetap terjaga.

1.      Roti dari Gandum Utuh

Jenis roti gandum utuh mengandung serat yang tinggi dan juga kandungan kalorinya yang rendah sehingga sering kali menjadi pilihan alternatif mengkonsumsi roti.

Berdasarkan pemaparan dari Caleigh Sawicki yang merupakan ahli epidemiologi nutrisi mengatakan bahwa, mengkonsumsi roti gandum utuh bisa membuat keinginan kita untuk makan jadi semakin berkurang.

Selain itu roti gandum utuh ialah jenis roti yang cukup padat, membuat perut terasa kenyang lebih tahan lama. Kalori dalam setiap satu iris roti gandum utuh sekitar 60 kalori.

2.      Roti Gandum Putih

Jika kita lihat sekilas, roti gandum putih ini memiliki tampilan yang serupa atau mirip dengan roti putih biasa. Hal ini karena dalam proses pembuatannya terdapat proses gilingan yang berbeda dari pengolahan bahan biji—bijian lainnya, makanya sekilas terlihat seperti roti putih biasa.

3.      Roti dari Biji-bijian Bertunas

Seiring dengan semakin populernya tren diet akhir-akhir ini yang mengarah pada diet bebas gluten, roti dari biji-bijian bertunas pun ikut populer.

Memang roti ini tidak sepenuhnya bebas gluten, tapi karena roti ini sebelum di panggang terbuat dari bahan biji-bijian berkecambah maka mempermudah dalam proses pencernaannya.

Seperti yang dikatakan oleh Kristina Secinaro, yang merupakan ahli diet dari Beth Israel Deaconess Medical Center, bahwa banyak manfaat kesehatan yang terkandung oleh biji-bijian bertunas yang kita konsumsi, contohnya jenis-jenis roti biji-bijian bertunas ini.

Secinaro menjelaskan, roti biji-bijian bertunas juga mampu memecah fitat. Asam fitat inilah yang biasanya menghambat penyerapan mineral serta vitamin sehingga menurunkan penyerapan keduanya dalam tubuh.

Jadi kandungan nutrisi pada biji-bijian bertunas jumlahnya lebih banyak dari pada kandungan nutrisi pada biji-bijian yang telah matang.

Kandungan nutrisi pada biji-bijian bertunas beragam antara lain yaitu vitamin C, zat besi, folat, serta protein. Kandungan pati pada biji-bijian bertunas lebih sedikit dari pada biji-bijian yang telah matang, maka dari itu lebih mudah untuk di cerna dari pada biji-bijian biasa.

Dengan begitu hal ini sangat membantu bagi beberapa orang yang sensitif dalam mencerna produk pangan biji-bijian, imbuh Secinaro.

Selain mudah dicerna, roti berbahan biji-bijian bertunas memiliki hasil glikemik yang cenderung rendah. Artinya mengonsumsi roti berbahan dasar tersebut tidak menyebabkan gula darah meningkat dibandingkan jika mengkonsumsi jenis-jenis roti dengan bahan biji lainnya.

4.      Roti Jenis Sourdough

Para ahli kesehatan telah lama mengakui bahwa roti jenis Sourdough ini ialah roti yang bergizi. Bisa dilihat dari proses pembuatannya yang harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu.

Proses fermentasi ini di lakukan guna memecah beberapa kandungan pati yang terdapat dalam tepung. Selain itu, proses fermentasi juga mampu meningkatkan kandungan probiotik alami dan pada hasil akhir roti kandungan indeks glikemiknya mengalami penurunan.

Secara umum kebanyakan bahan tepung putih sederhana digunakan sebagai pembuatan roti sourdough ini. Oleh karena itu serat yang terdapat di dalamnya cenderung rendah dibandingkan macam-macam roti kemasan lainnya.

Dalam setiap irisan roti sourdough yang kita konsumsi mengandung sebanyak 90 kalori. Sedangkan kandungan seratnya dalam setiap irisannya adalah sebanyak 3 gram serat.

5.      Roti yang Rendah Karbohidrat

Tingkat pengidap penyakit gula darah kini mengalami peningkatan, akibat dari pola makan yang tidak seimbang. Kandungan gula yang tinggi menjadi penyebabnya. Kandungan gula tidak hanya pada produk gula saja namun juga ada pada produk makanan yang mengandung karbohidrat.

Zat karbohidrat yang kita makan akan terolah di dalam tubuh dan berubah menjadi glukosa, oleh karena itu tidak baik mengkonsumsi makanan karbohidrat tinggi bagi Anda yang sedang diet. Karena akan berubah menjadi glukosa, dimana merupakan penyebab penyakit gula darah yang biasanya disertai obesitas.

Kekhawatiran tersebut jadi muncul ketika mengkonsumsi jenis-jenis roti manis. Beberapa orang mengkhawatirkan kadar gula darahnya akan menjadi tidak stabil.

Namun jangan khawatir, saat ini sudah ada solusinya dengan munculnya produk roti dengan kandungan karbohidrat yang rendah.

Walaupun kandungan karbohidratnya rendah, cita rasa dari roti rendah karbohidrat ini tetap lezat dan juga tidak memiliki dampak pada kadar gula darah yang signifikan.

6.      Roti Bebas Gluten

Dari jenis-jenis roti lainnya, roti bebas gluten ini sebenarnya ramai karena adanya tren pola makan yang bebas gluten. Tren ini juga sebenarnya adalah saran kesehatan bagi orang-orang yang mengalami sensitivitas tinggi pada gluten.

Orang-orang yang menderita celiac maupun orang yang mengidap penyakit autoimun serius ini yang sensitif terhadap gluten. Penyakit autoimun ini cenderung berasal dari genetik yang disebabkan oleh konsumsi gluten yang berdampak pada kerusakan usus kecil.

Saat ini sudah ada produk dari tepung olahan yang menjadi alternative karena memiliki kandungan bebas gluten yang lebih tinggi. Selain itu juga memiliki serat yang lebih rendah. Sehingga menjadi produk roti yang bertekstur rapuh karena tanpa gluten.

Ide Penyajian Roti Tawar yang Lezat

Ada banyak cara untuk penyajian roti tawar. Di sini kami memiliki tips penyajian roti tawar agar tetap lezat dan aman bagi Anda yang tidak ingin berat badannya naik.

Pertama, Anda bisa tambahkan buah alpukat pada roti tawar. Bisa dengan Anda iris tipis-tipis lalu letakkan diatas roti tawar. Jika ingin ada sedikit rasa manis bisa ditambahkan sedikit madu dan buah strawberry.

Kedua, sajikan dengan telur. Bisa dengan telur mata sapi setengah matang. Atau dengan mencampurkan roti pada adonan telur, wortel dan sayuran yang kemudian di goreng.

Setelah mengetahui jenis-jenis roti di atas, jangan ragu lagi mengkonsumsi roti tawar yaa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *