Beberapa Hal Ini dapat Membuat Fungsi Lambung Terganggu lho!

Bahaya lo kalau fungsi lamung tergaggu (sumber Foto. Nutrifleks.id)
Bahaya lo kalau fungsi lamung tergaggu (sumber Foto. Nutrifleks.id)

Jurnalindo.com – Lambung merupakan organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang bertanggung jawab untuk mencerna makanan dan menghasilkan asam lambung yang diperlukan untuk pencernaan.

Namun, berbagai faktor dapat memengaruhi fungsi normal lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, refluks asam, atau gangguan pencernaan lainnya.

Untuk meminimalisir hal tersebut, berikut ini beberapa hal yang dapat membuat fungsi lambung menjadi terganggu:

1. Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlemak tinggi, makanan olahan, makanan pedas, atau makanan yang mengandung banyak gula dapat mempengaruhi fungsi lambung.

Makanan ini cenderung sulit dicerna dan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung yang pada gilirannya dapat menyebabkan refluks asam atau gangguan pencernaan lainnya.

2. Konsumsi Alkohol dan Merokok

Konsumsi alkohol secara berlebihan dan kebiasaan merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan peradangan, iritasi atau luka pada dinding lambung.

Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti gastritis (peradangan pada lambung), tukak lambung, atau bahkan kanker lambung pada kasus yang lebih parah.

3. Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat memengaruhi fungsi pencernaan secara keseluruhan, termasuk fungsi lambung.

Kondisi stres kronis dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengganggu gerakan peristaltik lambung yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, gangguan pencernaan, atau refluks asam.

4. Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), antibiotik, obat penghilang rasa sakit opioid, atau obat tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu dapat mengganggu fungsi lambung.

Beberapa obat dapat menyebabkan iritasi atau luka pada dinding lambung yang kemudian berakibat pada masalah pencernaan seperti tukak lambung atau gastritis.

5. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah salah satu penyebab umum masalah lambung seperti gastritis atau tukak lambung.

Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan peradangan kronis yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan gejala seperti nyeri perut atau refluks asam.

6. Kebiasaan Makan Terlalu Cepat atau Terlalu Banyak

Makan terlalu cepat atau terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung terlalu penuh dan meningkatkan risiko refluks asam atau gangguan pencernaan lainnya.

Makan dalam porsi yang lebih kecil dan mengunyah makanan secara perlahan dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah gejala tidak nyaman.

7. Kondisi Kesehatan lainnya

Beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau gangguan hormon seperti hipotiroidisme juga dapat memengaruhi fungsi lambung.

Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu gerakan peristaltik lambung atau mengubah tingkat produksi asam lambung yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.

8. Makanan atau Minuman yang Mengiritasi Lambung

Beberapa makanan atau minuman tertentu dapat mengiritasi lambung dan memicu gejala seperti refluks asam atau nyeri perut.

Contohnya termasuk makanan pedas, makanan asam, makanan berlemak tinggi, minuman berkafein, minuman berkarbonasi, atau alkohol.

Menghindari konsumsi makanan atau minuman ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan.

9. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat gerakan peristaltik lambung dan menyebabkan lambung menjadi kurang efisien dalam mencerna makanan.

Olahraga dan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu merangsang gerakan usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Cobalah terapkan beberapa langkah di atas supaya dapat membantu menjaga kesehatan lambung Anda.

Jika Anda mengalami gejala gangguan lambung yang serius atau berkepanjangan, konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi dan perawatan.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *