MWCNU Margoyoso, menggelar Kirap Santri, Ribuan Santri Antusias Dalam Rangka Memperingati HSN Yang Ke 8

Jurnalindo.com, Pati – Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh hari Sabtu Tanggal 22 Oktober Majlis Wakil Cabang Nahdlotul Ulam’ (MWC NU) Margoyoso menggelar Kirap Santri yang diikuti ribuan Santri dari Seluruh Pondok Pesantren Sekecamatan Margoyoso dan jajaran kepengurusan NU seperti Bonon, Ipnu, IPPNU, Fatayat, Muslimat yang diadakan di halaman depan Kantor Kecamatan Margoyoso Sabtu, 22 Oktober 2022.

Selaku ketua Panitia penyelenggara HSN Tomy Roisun Nasih menjelaskan bahwa ini merupakan acara puncak yang sebelumnya diisi dengan 1000 terbang dan Tari Sufi Sekabupaten Pati Tadi Malam. Dan dilanjutkan Kirap santri dan Donor Darah sebagi acara penutup Pagi ini.

Kirap Santri ini bertujuan untuk mengenang para laskar jihadin yang gugur di medan Perang bahwa ketika itu semua Santri yang bergabung dalam hisbullah berhasil merebut bangsa ini dari penjajah.

Baca Juga: Hadiri Upacara HSN 2022, Kapolres Demak Ajak Santri Menjaga NKRI

Lebih lanjut untuk mengisi HSN tersebut, pihaknya melakukan bakti sosioal berupa Donor Darah dalam hal ini menggandeng Palang Merah Indonesia(PMI) Dengan tujuan supaya masyarakat dapat memberikan kontribusi berupa darah kepada Mayarakat yang membutuhkan.

“Kirap santri yang diadakan hari ini, merupakan wujud syukur kami terhadap pejungan para santri yang berhasil mengusir penjajah dari bumi pertiwi,”ucap tomi.

“selain itu para santri harus bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang posif seperti halnya bakti sosial berupa donor darah saat ini,”sambung gus tomi nama panggilan akrabnya.

Baca Juga: MWCNU Tayu Mengadakan Khotmil Quran Dalam Rangka Menyambut HSN sekali gus Satu Abad NU

Senada dengan ketua Majlis Wakil Cabang Nahdlotul Ulama”(MWCNU) Margoyoso Samoen Wage memaparkan bahwa ini merupakan bentuk Rasa syukur kepada para Santri yang berjuang mengusir penjajah. ketika itu semua Masyarakat yang tinggal di radius 95 km wajib pergi ke medan perang untuk melawan penjajah, apabilan mati dalam medan perang maka hukumnya jihad mati syahid. itu isi dari resolusi Jihad yang dikleuarkan oleh K.H Muhammad Hasim Asy’ari.

“keluarnya resolusi jihad membakar semangat pejuangan santi msyarakat sekitar sehingga meraka datang kemedan perang untuk berjihad mencari surga Allah, kerana oerang ini merupapakn pertempuran yang di ridhoi Allah,”Terangnya.

Lebih lanjut, Samoen menambahkan kemerdekaan ini harus di jaga dan diisi hal-hak yang bermanfaat kerena kalau tidak dijaga maka akan diambil penjajah lagi, untuk generasi muda harus semangat dan berjuang keras untuk memelihara bangsa ini, supaya tetap bersatu.

“untuk generasi muda kemerdekaan ini harus di isi dengan hal yang positif. dan terus menjaga kesatuan bangsa ini tetap utuh,”pungkasnya. (Juri/jurnalindo) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *