Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Persatuan Menjelang Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan pesan penting kepada masyarakat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan Pemilihan Calon (Sumber foto : Kompas.com)
Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan pesan penting kepada masyarakat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan Pemilihan Calon (Sumber foto : Kompas.com)

Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan pesan penting kepada masyarakat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan Pemilihan Calon Legislatif (Pileg). Dalam orasinya di Harlah ke-78 Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (20/1/2024), Jokowi menekankan bahwa persatuan bangsa harus dijaga di tengah perbedaan pilihan politik.

Menurut Jokowi, pemilu merupakan proses demokrasi yang penting dan menentukan masa depan bangsa. Namun, ia menyatakan keprihatinannya terhadap potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan pilihan politik.

“Tetapi kita tidak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan, justru kita saling menghujat. Tidak boleh,” kata Jokowi, memperingatkan risiko pertikaian yang tidak sehat.

Jokowi juga menyampaikan pesan khusus kepada Muslimat NU yang hadir dalam acara tersebut. Ia meminta agar sesama Muslimat NU menjaga kerukunan dan tidak saling mencela.

“Tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling menjelekkan. Sesama tetangga saling tidak sapa tidak boleh, sesama ibu pengajian tidak saling bicara tidak boleh,” tegas Jokowi.

Presiden juga mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah-belah karena perbedaan pilihan politik. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam proses pemilu.

“Jangan mau kita diadu-domba, jangan mau kita dibentur-benturkan seperti itu, jangan mau kita dipecah-belah seperti itu. Setuju, ibu-ibu?” seru Jokowi, mendesak dukungan untuk keutuhan bangsa.

Dalam perspektif Jokowi, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi hal terpenting dalam proses pemilu. Ia menggarisbawahi bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah lebih penting daripada perbedaan pilihan politik.

Jokowi juga memberikan apresiasi kepada Muslimat NU atas peran mereka dalam menjaga persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat. Ia menyebut Muslimat NU sebagai pilar yang luar biasa dalam merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

Pada kesempatan yang sama, Pengurus Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan komitmen untuk turut berperan dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Komitmen ini diumumkan sebagai langkah menuju Indonesia Emas pada 2045, dan mencakup berbagai program konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak.

Deklarasi tersebut mencakup enam poin, termasuk keterlibatan Muslimat NU dalam melahirkan generasi emas, menjadi Ibu Asuh untuk menurunkan stunting, dan mengembangkan jejaring untuk percepatan penurunan angka stunting. Program-program ini sejalan dengan visi pemerintah yang juga menargetkan penurunan signifikan angka stunting di Indonesia. (Nada/Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *