Jurnalindo.com, – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pati telah melantik kepengurusan baru yang bernama serikat Buruh Tapioka (Seba), masa khidmat 2024-2029 pada Jumat (22/03/2024) malam di Desa Cebolek Kidul.
Yang melatarbelakangi nama organisasi ini lahir adalah masyarakat Desa Ngemplak Kidul hampir mayoritas penghasilannya sebagai kuli pikul ketela pohon yang diproduksi untuk dijadikan tepung tapioka dan itu sudah menjadi turun temurun lintas generasi.
Selaku ketua terpilih yaitu Mashuri mengucapkan berterima kasih kepada masyarakat yang hadir pada malam ini, yang mana telah memberikan kepercayaan untuk memimpin organisasi tersebut Lima tahun kedepan.
“selama menjabat sebagai ketua beserta kepengurusan ini kami berjanji akan menjalankan tugas dan mematuhi aturan yang berlaku didalam organisasi,”tegas Mashuri dalam menyampaikan visi misinya
Selain itu, Dia sangat bersyukur terbentuknya organisasi ini bahwasanya secara struktural langsung dibawah Organisasi umat Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.
“dikatakan organisasi Sarbumusi ini langsung di bawah payung hukum NU, sehingga keberadaan kita diakui legal formalnya atau sudah jelas badan hukumnya,”ucapnya.
Sebelum terbentuknya organisasi tersebut, pihaknya menceritakan keluh kesah yang terjadi selama ini bahwa masyarakat Desa Ngemplak Kidul notabene adalah seorang buruh yang mana bekerja di perusahaan atau ikut orang lain.
Dalam hal ini, kami selalu dipermainkan oleh kebijakan pengusaha yang tidak ada keberpihakan terhadap nasib buruh.
“selama ini keberadaan kita selalu diremehkan, bahkan setelah ada kebijakan baru mata pencaharian atau lapangan pekerjaan sudah hampir dihilangkan,” paparnya.
Sementara Perwakilan dari DPC Sarbumusi Kabupaten Pati,Syaiful Huda mengatakan bahwa setelah dilantik kepengurusan organisasi ini harus segera membuat jobdesk sesuai bidang masing-masing. Agar jalannya kepengurusan ini kedepan tidak ada masalah.
“ langkah yang pertama segera menata pekerjaan masing- masing di setiap divisi, hal itu penting karena ini organisasi bukan individu,”ucapnya.
Lanjut syaiful, setelah sudah terbentuk dan bisa berjalan sesuai perannya, tinggal bagaimana menjaga kesolidan dan kekompakan sebuah organisasi tersebut, pasalnya organisasi ini dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak seorang buruh.
“ musuh kita jelas yaitu para pengusaha yang punya banyak uang dan mempunyai kekuasaan, sehingga persatuan dan kesatuan itu merupakan modal utama untuk kita, tanpa itu kita bisa dipecah belah dan di adu domba,” tegas dia. (Juri/Jurnal)
