Opini  

Cegah Stunting Itu Penting, Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan Pembagian Nutrisi Ibu Hami

Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan (Jurnalindo.com)
Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Berdasarkan SAPULADA (Satu Pintu Layanan Data) Kabupaten Brebes menyebutkan bahwa total baduta stunting (umur 0-24 bulan) ada 187. Total balita stunting (25-60 bulan) ada 58. Kategori pendek (Stunting) ada 113. Angka tersebut menunjukkan bahwa angka stunting di Kabupaten Brebes masih tergolong tinggi. Salah satu kecamtan di Kabupaten Brebes yang masih menjadi lokasi fokus stunting yaitu Kecamatan Songgom, termasuk di Desa Karangsembung. “Salah satu permasalahan kesehatan di Desa ini mba, yaitu masih menjadi lokus stunting dengan angka stunting yang masih tinggi. Oleh karena itu, kami sedang mengupayakan penurunan angka stunting tersebut” ujar salah satu bidan di Desa Karangsembung. Dampak daripada anak terkena stunting yaitu kerdil atau pertumbuhan badan yang pendek dan tidak normal.

Oleh karena itu, Tim KKN Universitas Peradaban Bumiayu Kelompok Desa Karangsembung mengadakan program kerja dari pilar kesehatan yaitu penyuluhan pencegahan stunting melalui pembagian nutrisi kepada ibu hamil. Dengan sasaran ibu hamil kader posyandu, mulai dari RW 1, 2, 3, dan 4. Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan tersebut yaitu Tim KKN Karangsembung ingin ikut serta berkontribusi dalam program penurunan stunting. Dengan pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi secara offline di balai desa Karangsembung yang dihadiri ibu hamil dengan metode pelaksanaan pemaparan materi tentang Ayo Cegah Stunting.

Acara dimulai dengan pembuatan materi Ayo Cegah Stunting oleh tim KKN Universitas Peradaban Bumiayu Desa Karangsembung, yang kemudian pembagian undangan kepada ibu hamil dari kader posyandu RW 1, 2, 3, dan 4. Acara diawali dengan pemaparan materi melalui ppt tentang Ayo Cegah Stunting kepada para peserta penyuluhan yang telah hadir oleh pemateri.

Beberapa poin yang disampaikan dalam acara tersebut yaitu mengetahui definisi stunting, penyebab stunting, ciri-ciri atau gejala anak terkena stunting dan beberapa cara untuk pencegahan serta pengendalian stunting. Kemudian, di akhir acara dari tim KKN Universitas Peradaban Desa Karangsembung membagikan nutrisi ibu hamil secara gratis. Dimana nutrisi tersebut mencakup komponen sumber karbohidrat, sumber mineral dan vitamin, serta sumber protein untuk menambah nutrisi ibu hamil guna cegah stunting. Yang terakhir acara ditutup dengan foto bersama guna keperluan dokumentasi.

“Ternyata penting juga ya mencegah stunting, dengan penyuluhan ini kami mengetahui bagaimana cara pencegahannya.” Respon salah satu peserta penyuluhan stunting di balai desa tersebut. Dengan respon yang baik dari peserta penyuluhan, diharapkan dengan mengikuti kegiatan penyuluhan tersebut, kami sudah ikut serta dan berkontribusi dalam program penurunan stunting. Serta, dapat menurunkan tingginya angka stunting khususnya di Desa Karangsembung. Dengan turunnya angka stunting, maka kesehatan anak semakin unggul dan berkualitas, sehingga menjadi investasi sumber daya manusia serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia.

Penulis : TIM KKN UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU Kelompok Desa Karangsembung Songgom: Cantika Dwi Rizqiani, Cintya Azmi, Linda Yulianti, M. Nauval Satya Amin, Moh. Rafi Ilyas, M. Nurfaqih Alisuro, Roy Dani Ardiansyah, Tri Agustin, Yunita Amelia Kartika.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *