Pengembangan Inovasi Produk Kesehatan: Praktek Pembuatan Jamu Kekinian dengan Dawis Cut Nyak Dien Karangsembung

Jamu merupakan suatu ragam pengobatan tradisional di pulau jawa termasuk (Bali dan Madura) yang aslinya dan secara budaya berasal dari herbologi Jawa. Secara tradisonal (Jurnalindo.com)
Jamu merupakan suatu ragam pengobatan tradisional di pulau jawa termasuk (Bali dan Madura) yang aslinya dan secara budaya berasal dari herbologi Jawa. Secara tradisonal (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Jamu merupakan suatu ragam pengobatan tradisional di pulau jawa termasuk (Bali dan Madura) yang aslinya dan secara budaya berasal dari herbologi Jawa. Secara tradisonal digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak dan sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit. Adapun bahan-bahan untuk membuat jamu biasanya terbuat dari tumbuh – tumbuhan misalnya temulawak, kunyit, jahe, lengkuas, asam jawa, daun sirih, dan lain – lain. Pengolahan jamu ini biasanya diambil secara langsung dari alam kemudian diolah tanpa bahan kimia sintesis.

Namun seiring perkembangan zaman, pengolahan jamu ini juga mulai mengalami perubahan. Jamu diolah dalam bentuk pil, kaplet, kapsul, bubuk, dan cair. Dari ini, tim KKN Universitas Peradaban Bumiayu terinspirasi untuk membuat inovasi jamu kekinian yang menjadi program kerja di pilar kesehatan. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan jamu yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar jamu dapat diminati oleh seluruh generasi, karena bisa dilihat untuk sekarang ini eksistensi jamu hampir sudah tidak terlihat lagi. Harapannya dengan adanya inovasi ini, orang – orang khususnya generasi millenial dan gen z menjadi tertarik sehingga ini dapat menciptakan inovasi terbaru sekaligus mengajak orang-orang untuk menjaga kualitas hidup sehat dengan menggunakan obat tradisional yang aman.

Adapun sasaran program kegiatan ini adalah perkumpulan Dasa Wisma RW 02 Desa Karangsembung. Alasannya adalah supaya setelah tim KKN Universitas Peradaban Bumiayu mensosialisasikan ini, para anggota dasa wisma dapat membagikannya kepada orang-orang sekitar. Kegiatan ini disambut hangat oleh para anggota terkait, mereka mengatakan “inovasi jamu ini memiliki rasa yang unik dan menyegarkan (dari campuran soda), namun tidak meninggalkan rasa asli jamu tersebut sehingga cocok untuk anak – anak muda”. Oleh karena itu, inovasi jamu kekinian ini diharapkan mampu menarik orang-orang untuk jadi menyukai jamu sehingga dapat menghasilkan kualitas hidup yang lebih sehat sehingga dapat berkontribusi juga terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di bidang kesehatan.

Sosialisasi jamu kekinian ini dilakukan secara offline pada tanggal 21 Februari 2024 yang bertempat di rumah salah satu anggota Dasa Wisma RW 02 Desa Karangsembung. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi sekilas mengenai inovasi jamu kekinian lalu dilanjut dengan praktek bersama. Untuk jamu yang dipraktekkan dalam kegiatan ini adalah jamu temulawak yang sudah dimodifikasi dan jamu kunyit yang sudah dimodifikasi. Adapun manfaat temulawak adalah untuk mengatasi masalah pada sistem pencernaan, mengatasi osteoarthritis (peradangan pada persendian), mencegah serta membantu pengobatan kanker. Lalu untuk manfaat kunyit bagi kesehatan yaitu membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan nyeri haid, meminimalkan penyakit kardiovaskular (jantung), membantu menurunkan daya tahan tubuh, serta bagus untuk kesehatan kulit.

Untuk alat dan bahan – bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini meliputi: sendok, wadah (baskom, panci, poci), gelas, termos air panas, serbuk kunyit, serbuk temulawak, es batu, asam jawa, air panas, gula pasir cair, dan madu. Selanjutnya, langkah – langkah untuk membuat jamu kekinian ini adalah sebagai berikut: pertama, siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kedua, ambil ½ sendok bubuk jamu. Ketiga, campur dan masukkan dalam 100 mL air panas. Keempat, tambahkan ½ asam jawa dan diamkan selama 5 menit. Kelima, ambil 75 mL soda. Keenam, tambahkan es batu dan satu sendok gula cair. Ketujuh, masukkan 50 mL kunyit cair. Terakhir, aduk hingga tercampur rata.

Dalam kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu sosialisasi inovasi jamu kekinian melalui jamu temulawak modifikasi dan jamu kunyit modifikasi bertujuan untuk dapat menciptakan inovasi terbaru sekaligus mengajak orang-orang untuk menjaga kualitas hidup sehat dengan menggunakan obat tradisional yang aman.

Penulis TIM KKN UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU Kelompok Desa Karangsembung Songgom: Cantika Dwi Rizqiani, Cintya Azmi, Linda Yulianti, M. Nauval Satya Amin, Moh. Rafi Ilyas, M. Nurfaqih Alisuro, Roy Dani Ardiansyah, Tri Agustin, Yunita Amelia Kartika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *