Ibu Dele Ali Buka Suara, Bantak Anaknya Kecanduan Alkohol

JurnalIndo.com – Jakarta, 17/07 – Dele Alli mengatakan bahwa masa kecilnya sangat sulit dan dia tinggal bersama orang tuanya yang pecandu alkohol. Ibu Alli membantah tuduhan itu.

Kisah hidup Alli menjadi perbincangan hangat di kalangan pesepakbola usai wawancara dengan Gary Neville. Gelandang timnas Inggris itu mengaku dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat.

Alli memberi tahu Neville bahwa dia dianiaya oleh teman ibunya ketika dia berusia enam tahun. Dia juga mengaku telah menikmati merokok dan menggunakan narkoba sebelum masa remajanya. 

Baca Juga: Akhirnya Deal Juga, MU dan Inter Milan Temui Titik Temu Terkait Transfer Onana

“Jadi, saat umur enam tahun, saya dilecehkan oleh teman ibu saya, yang sering berkunjung ke rumah. Ibu saya pecandu alkohol, dan itu terjadi saat berumur enam tahun. Saya diasingkan ke Afrika untuk belajar disiplin, dan saya kemudian dipulangkan lagi. Saya mulai merokok umur tujuh tahun, lalu saya mulai terlibat narkoba di umur delapan,” kata Dele Alli kepada Gary Neville.

Menyebut dirinya anak angkat, Alli pindah ke keluarga baru di usia 12 tahun. Eks Tottenham Hotspur itu memulai hidup lebih baik bersama orang tua asuhnya.

Pengakuan tulus Alli dikomentari ibu kandungnya, Denise Alli. Dia menyangkal kesaksian putranya, menyebut Dele “dicuci otak”. 

Baca Juga: Inter Pupuskan Kejar Romelu Lukaku, Kini Berpaling Dengan Pamain Ini

“Saya dibilang kecanduan alkoholisme dan menelantarkan dia karena saya tak bisa merawatnya. Itu semua bohong. Saya selalu memberinya kesempatan mewujudkan impiannya, dia masih tetap putra saya dan saya selalu ada untuknya kapan pun dia membutuhkan,” kata Denise Alli kepada media Nigeria, OJBSPORT, dilansir dari Marca.

“Dele tak pernah diadopsi. Dia masuk salah satu sekolah terbaik di Lagos pada usia 7 tahun. Dia tak pernah dikirim ke Afrika untuk didisiplinkan, itu semua bohong,” sambungnya.

“Dia punya supir yang menjemputnya setiap hari dari sekolah. Kami punya semua dokumen dan foto-foto Dele dengan ayahnya sejak dia lahir dan saat kecil. Dia sudah dicuci otak.”

“Dele mulai berlatih di MK Dons lima hari seminggu ketika menginjak 13 tahun. Kemudian, demi kenyamanannya, dia mulai tinggal di rumah sahabatnya selama seminggu dan pulang ke rumah pada akhir pekan. Sulit membiarkan dia tinggal jauh dari rumah, tapi kami tidak punya mobil dan susah buat saya mengantar dia ke tempat latihan,” Denise Alli menuturkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *