News  

Kapolri Copot Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini

Jurnalindo.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo resmi memberhentikan Kapolres Kolun Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini telah dicopot dan dirotasi dari jabatannya di satuan kepolisian.

AKBP Muharomah Fajarini telah dicopot sebagai Kapolres Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta menyusul insiden intoleransi baru-baru ini.

Pencopotan AKBP Muharomah Fajarini ini tertuang dalam surat telegram bernomor ST/714/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.

Baca Juga: Kemacetan di Alun-alun Tayu Warga Sering Mengeluh, Ini Tanggap Dari Dishub Pati.

Surat Telegram Kapolri: Dicopotnya AKBP Muharomah sebagai Kapolres Kulon Progo berdasarkan rotasi jabatan sejumah jabatan di Polri yang diterbitkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melalui Surat Telegram Nomor: ST/714/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.

Dalam telegram tertulis Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini dimutasi menjadi Pamen, alias perwira menengah Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

“AKBP Muharomah Fajarini dimutasi menjadi Pamen Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” tulis surat telegram tersebut.

Pengganti: AKBP Nunuk Setiyowati yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Binsatpam/Polsus Ditbinmas Polda Jawa Tengah, kini diangkat untuk menggantikan Muharomah sebagai Kapolres Kulon Progo.

Sebelumnya, Polres Kulon Progo meminta maaf atas pemberitaan yang tidak benar terkait viralnya video patung Bunda Maria yang tutup terpal biru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu (22/3/2023).

Seiring tersebarnya kabar, polisi kemudian menyebut penutupan patung Bunda Maria itu dilakukan karena tekanan dari organisasi masyarakat setempat (ormas).

Baca Juga: Beberapa Keutamaan Lailatul Qadar

Konon, desakan mereka karena merasa terganggu saat menjalankan ibadah di Masjid Al-Barokah menjelang Ramadhan. Narasi yang tersebar di dunia maya ini langsung dikoreksi oleh pihak kepolisian.

Fajarin menjelaskan bahwa benar ada penutupan patung Bunda Maria dan sejumlah ormas memang datang. Namun, ia menyebutkan hal ini dilakukan bukan karena desakan ormas, melainkan karena inisiatif pemilik rumah doa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *