Mengapa Kapolri Menyatakan Pemilu 2024 Gagal Bisa Menjadi Bencana Demografi Bagi Indonesia?

- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengungkapkan keprihatinannya terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dalam pemaparan kaleidoskop akhir tahun (Sumber foto : Jawapos)
- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengungkapkan keprihatinannya terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dalam pemaparan kaleidoskop akhir tahun (Sumber foto : Jawapos)

Jurnalindo.com,  Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengungkapkan keprihatinannya terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dalam pemaparan kaleidoskop akhir tahun Polri 2023 di Rupatama Mabes Polri pada Rabu (27/12/2023), Kapolri menyatakan bahwa jika Pemilu tidak berjalan sukses, Indonesia berpotensi menghadapi bencana demografi yang serius.

Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045. Namun, menurut Kapolri, jika Pemilu mengalami kegagalan, bonus demografi itu dapat berubah menjadi bencana demografi.

“Jika Pemilu gagal, maka bonus demografi juga akan berubah, mungkin kita bisa mengalami bencana demografi,” ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Kegagalan Pemilu tidak hanya berdampak pada proses pemilihan itu sendiri, tetapi juga dapat memicu masalah-masalah sosial yang lebih besar, seperti segregasi, polarisasi, atau bahkan konflik antarmasyarakat. Selain itu, Kapolri juga menyebutkan bahwa kegagalan Pemilu dapat menghambat proses pembangunan di Indonesia.

Oleh karena itu, Kapolri Listyo menekankan perlunya kesiapan dari seluruh personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2024. Upaya pengamanan ini diharapkan dapat mencegah segala bentuk kegagalan yang dapat berujung pada bencana demografi.

“Semua jajaran kepolisian harus benar-benar siap untuk melaksanakan pengamanan pemilu ini sehingga betul-betul berjalan dengan baik,” tegas Kapolri.

Sebagai langkah konkret, Polri telah menyiapkan berbagai operasi, termasuk Operasi Mantap Brata, yang bertujuan untuk mengamankan jalannya Pemilu. Operasi ini akan didukung oleh operasi-operasi lain, seperti Nusantara Cooling System, Satgas Anti-Money Politic, dan Satgas Pemilu Damai.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga menginformasikan penempatan Korps Brimob di empat wilayah di Indonesia dan Dalmas Nusantara di tujuh zonasi sebagai langkah antisipasi yang dilakukan Polri.

“Sehingga ada 2.720 personel Brimob yang bisa dikerahkan oleh Kapolri, dan 8.500 personel Dalmas yang siap dimobilisasi di seluruh wilayah Indonesia sebagai kekuatan back up untuk wilayah,” ungkapnya.

Dalam penutupnya, Kapolri berharap agar Pemilu serentak 2024 dapat berjalan dengan baik dan sukses. Keberhasilan Pemilu dianggap sebagai kunci agar agenda pembangunan nasional dapat terus berlanjut dan demokrasi Indonesia semakin matang dan mapan. (Kompas/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *