Viral di Medsos, Video Syur Shella Trenggalek Menjadi Perhatian Kepolisian

Sebuah video syur berdurasi 2 menit 20 detik yang diduga melibatkan seorang wanita bernama Shella di Trenggalek menjadi sorotan publik setelah (Sumber foto: MSN)
Sebuah video syur berdurasi 2 menit 20 detik yang diduga melibatkan seorang wanita bernama Shella di Trenggalek menjadi sorotan publik setelah (Sumber foto: MSN)

Jurnalindo.com,- Sebuah video syur berdurasi 2 menit 20 detik yang diduga melibatkan seorang wanita bernama Shella di Trenggalek menjadi sorotan publik setelah beredar di media sosial, khususnya Twitter dan platform lainnya. Video tersebut juga disebut-sebut beredar di Yandex, menambah perhatian terhadap kasus ini.

Pihak kepolisian Trenggalek langsung merespons cepat dengan membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi dan mengungkap penyebar sekaligus pemeran dalam video tersebut. Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki apakah video tersebut hanya viral di Trenggalek atau juga menyebar ke daerah lain.

“Kami akan menelusuri dulu video tersebut apakah hanya viral di Trenggalek atau juga di daerah lain,” ujar Abidin. Pihak kepolisian juga berencana membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini dengan fokus mencari data wanita yang terlibat dalam video tersebut.

“Sampai saat ini memang belum ada pengaduan secara resmi ke Polres soal video tersebut,” tambah Zainul. Namun, pihak kepolisian ingin mengatasi potensi kegaduhan yang dapat timbul akibat viralnya video tersebut.

Seiring berjalannya penyelidikan, Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono, mengumumkan bahwa wanita yang diduga menjadi pemain dalam video bukanlah warga Trenggalek. “Sudah kami panggil, sudah kami interogasi, faktanya tidak sama antara video yang beredar dengan S, baik dengan ciri-ciri fisik muka, bagian tubuh, dan tanda lahir yang berbeda dengan yang di video,” ungkap Gathut.

Lebih lanjut, Gathut menekankan bahwa seragam yang dikenakan oleh wanita dalam video tersebut juga telah diverifikasi, dan bukan seragam dari salah satu sekolah di Trenggalek. Meskipun belum ada pengaduan resmi, pihak kepolisian tetap berupaya menemukan pelaku yang memviralkan video ini dan mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi palsu atau fitnah terkait kasus ini. (Grid/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *