Mitos Atau Fakta Kehujanan Sebabkan Batuk Pilek?

Jurnalindo.com – Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis.

Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga bulan Maret. Sedangkan musim kemarau biasanya berlangsung pada bulan April hingga bulan September.

Baca Juga: Giat Penutupan Tanah Kas Desa yang Menjadi Perumahan di Sleman Yogyakarta

Saat musim hujan turun, biasanya kebanyakan orang tua berpesan kepada anak-anak untuk tidak bermain hujan-hujanan karena dapat menyebabkan penyakit batuk dan pilek.

Benarkah demikian?

Saat musim penghujan biasanya batuk dan pilek memang rentan terjadi.

Hal ini dikarenakan saat musim penghujan udara menjadi lebih lembab, sehingga menyebabkan bakteri dan virus lebih mudah tumbuh dan menyebar.

Jadi, penyebab terjadinya batuk dan pilek adalah karena tubuh yang terinveksi virus bukan karena kehujanan.

Namun tidak menutup kemungkinan jika seseorang yang kehujanan akan terserang batuk dan pilek karena penurunan suhu tubuh.

Selain itu juga tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang.

Berikut ini adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari batuk pilek saat musim hujan.

Dikutip dari halodoc, Center for Disease Control and Prevention menyarankan cara terbaik untuk menghindari flu adalah mencuci tangan secara teratur dengan air sabun setidaknya selama 20 detik, serta menghindari menyentuh wajah, mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci.

 

(Nawa)

Sumber : halodoc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *