Keluhan Penonton Soal Akses JIS Usai Konser Dewa 19, Jalanan Stuck

Jurnalindo.comJAKARTA – Sejumlah penonton mengeluhkan penghadangan di Jakarta International Stadium (JIS) usai konser Dewa 19 semalam. Mereka menumpahkan keluhan terjebak kemacetan selama berjam-jam karena banyaknya tempat parkir liar dan transportasi umum yang tidak memadai.

Demikian disampaikan warga dan penonton konser Dewa 19, Bagus Noprimana. Pria yang tinggal di Blok M ini lebih memilih untuk tidak membawa mobil sendiri, maka TransJakarta adalah jawabannya. Setelah mendekati JIS, terjadi kemacetan lalu lintas. Bagus menduga penyebabnya adalah maraknya parkir liar.

“Banyak parkir liar sekitaran JIS bahkan ada mobil yang parkir di bahu jalan, walaupun EO sudah imbau ada tempat parkir khusus dan disediakan shuttle bus beberapa titik sekitaran JIS, ternyata banyak yang memanfaatkan lahan sekitar stadion (parkir liar),” kata Bagus.

Baca Juga: Makanan dan Minuman Terlarang Bagi Umat Islam

Pukul 23.30 WIB, saat pesta usai, sekitar 70.000 orang bubar bersama. Akibatnya, shuttle bus berhenti bergerak sama sekali.

 

 

“Shuttle bus yang mau keluar area JIS stuck nggak bisa jalan, karena ada parkir liar ngehabisin jalan, ada mobil pribadi dan motor juga yang mau keluar dari parkir liar yang dibuka warga saya pantau,” tambahnya.

“Sampai jam 1 (malam) dini hari saya masih di sekitaran JIS, jalan stuck,” keluh Bagus.

Bagus pun bertanya-tanya ke polisi sekitar mengenai akses jalan yang bisa dilalui. Ia mendapatkan arahan untuk berjalan ke Jalan Raya Ancol.

“Saya memutuskan untuk keluar dari kemacetan dengan jalan kaki sekitar 2 Km dekat area Stasiun Ancol,” ucap Bagus.

Angkot-Ojol Nembak Harga

Tak habis di situ, rupanya pengalaman ini berlanjut saat dia kesulitan mencari transportasi umum. Angkot hingga ojol sengaja meninggikan tarif di tengah situasi kesemerawutan ini.

“Susah cari transportasi pulang, angkot nembak harga ke JiExpo per orang Rp 30 ribu, ojol offline nembak harga juga ke Gambir Rp 100 ribu, taksi nggak mau ambil via online,” jelas Bagus.

“Akhirnya dapat bajaj ke Gambir dengan harga Rp 150 ribu,” lanjutnya.

Dilansir detiknews.com ketika dimintai foto dan video seputar kesemerawutan yang terjadi, Bagus tidak memilikinya.

“Sayang banget nggak foto atau rekam, sudah dongkol sepanjang jalan,” tulisnya disertai emoticon tertawa.

Trotoar Tak Layak

Pengalaman mengerikan ini juga dialami Bimo Tyasono. Ia memilih datang ke JIS menggunakan kendaraan pribadi yang ia parkir di JIExpo. Lalu, ia naik shuttle bus ke JIS.

“Shuttle sampe di titik pemberhentian jam 19:10 di pintu ramp barat. Agak pusing ngelihat orang-orang terpusat di 1 titik cuma masuk di 1 pintu ramp barat aja,” ujar Bimo.

Begitu konser selesai tengah malam, shuttle bus penuh sesak. Ia mencoba mencari alternatif lain, yakni ojek pangkalan (opang).

“Digetok Rp 100 ribu buat ke JIExpo. Pas udah setuju ternyata nggak berapa lama ojeknya nggak jadi mau bawa karena macet parah,” tutur Bimo.

Setelah istirahat sebentar, Bimo memutuskan untuk jalan kaki. Sayangnya akses trotoar benar-benar tidak memadai.

“Jalan pun nggak bisa di trotoar karena belum jadi,” ucap Bimo.

Hal senada juga diutarakan Adriansyah Yasin. Setelah konser Dewa 19 selesai, Adriansyah memilih jalan kaki sejauh 3 km.

“Tiada trotoar yang layak menampung ribuan orang akhirnya saya dan teman-teman saya jalan kaki kurang lebih 3 km ke titik parkir karena ke JIS tidak ada akses transportasi umum yang layak jadi harus pakai kendaraan sendiri,” jelas Adriansyah.

Setelah jalan 3 km, Adriansyah sampai ke titik parkir. Namun, titik parkir itu, duga Adriansyah, dikelola oleh ormas setempat karena harganya yang tak masuk akal.

“Tarifnya pukul rata Rp 50 ribu,” jelas Adriansyah.

Adriansyah berharap agar pihak JIS dan Pemprov DKI Jakarta mempersiapkan infrastruktur pendukung mulai dari akses pedestrian yang lebar dan banyak ke JIS.

“Transportasi umum massal yang operate sampai malam juga harus ada, contoh saja di Kuala Lumpur di Stadion Bukit Jalil apabila ada event disana stasiun LRTnya pasti akan beroperasi lebih malam,” tegasnya.

JakPro Buka Suara

VP Corporate Secretary JakPro Syachrial Syarif angkat bicara. Ia mengatakan pihanya akan berbenah.

“Evaluasi secara menyeluruh atas penyelenggaraan konser Dewa segera kami lakukan termasuk keluhan-keluhan yang timbul,” ujar Syarif.

“Hal ini menjadi catatan kami untuk perbaikan,” lanjutnya.

(slmn/detiknews.com)

Sumber:detiknews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *