Perut Tidak Ramping? Inilah Penyebab Perut Buncit

jurnalindo.com – Penyebab perut buncit menjadi topik yang sering dibicarakan karena keterkaitannya dengan kesehatan. Tidak hanya menyangkut bentuk perut yang membuat penampilan terganggu.

Perut buncit juga berdampak pada fungsi organ-organ tubuh lainnya. Beberapa contohnya adalah pada kinerja jantung dan juga menyebabkan penyakit diabetes.

Perut buncit memang membuat kita merasa tidak nyaman. Menjadi insecure terhadap penampilan. Juga terkadang membuat kita sulit mengenakan outfit yang kita inginkan.

Lebih dari pada itu, perut buncit dapat mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan. Bisa menjadi salah satu indikator tingkat kesehatan kita. Maka akan timbul pertanyaan apakah gaya hidup kita sudah baik?

Penumpukan lemak yang ada di perut menjadi pemicu utama penyebab perut buncit. Tentunya pola makan tidak seimbang dan berlebihan juga menjadi penyebabnya.

Penumpukan lemak terjadi karena adanya kebiasaan yang dilakukan secara sering dan tanpa kita sadari. Kebiasaan mengonsumsi makanan berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan.

Maupun kebiasaan kita sehari-hari. Bagaimana pola hidup yang kita jalanani. Tingkat olahraga juga penting.

Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Perut Buncit

Berdasarkan pemaparan dari Eat This pada edisi Minggu tanggal 22 bulan Mei 2022, ada beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab perut buncit. Apa saja kebiasaan tersebut? Simak pemaparannya berikut.

Tidur Larut Malam Terus Menerus

Jam tidur yang tidak teratur atau cenderung larut malam menjadi salah satu penyebab perut buncit. Tidur larut malam atau begadang dengan intensitas yang lumayan sering menimbulkan dampak yang tidak baik bagi tubuh kita karena kurangnya waktu tidur.

Seorang ahli jantung asal Mayo Clinic di Minnesota yaitu Virend Somers mengatakan, “lemak visceral akan mengalami peningkatan akibat dari kurangnya waktu tidur”. Ia juga mengatakan bahwa hal ini cukup berbahaya terutama bagi kesehatan.

Kalori akan mengalami pembakaran pada saat kita sedang tidur. Namun hal tersebut tidak terjadi bagi lemak visceral. Tidur tidak membakar lemak visceral.

Maka akan sangat rentan mengalami perut buncit jika kita memiliki tidur dengan kualitas yang buruk dan tidak teratur.

Lalu bagaimana solusinya? Tentunya cara mengatasi perut buncit kita perlu mengubah pola hidup terutama pola tidur yang selama ini kita jalani.

Mulai perlahan lahan mengubah jam tidur. Tidak akan instan memang, namun lebih baik mulai memperbaikinya agar kemudian menjadi kebiasaan yang baik. Selain itu juga lakukanlah latihan olahraga secara rutin, khususnya olahraga yang diperuntukkan membakar lemak pada perut.

Tekanan Pikiran atau Stress

Sadarkah Anda bahwa stress bisa berdampak pada meningkatnya berat badan? Yap, berat badan yang meningkat juga pengaruh dari tingkat stress yang kita alami.

Dengan meningkatnya berat badan maka lemak pun meningkat. Hal ini menjadi pemicu terjadinya penumpukan lemak pada perut.

Pada tubuh kita terdapat satu hormon bernama kortisol. Hormon kortisol ini berfungsi sebagai pengontrol nafsu makan kita.

Pada saat seseorang mengalami stress, maka produksi hormon ini meningkat pula. Sehingga tak jarang kita menjadi cenderung mengkonsumsi banyak makanan ketika sedang stress. Karena nafsu makan meningkat seiring meningkatnya produksi hormon kortisol tersebut.

Selain membuat nafsu makan meningkat, hormon ini juga membuat kita cenderung mengkonsumsi makanan manis, berlemak tinggi maupun berkalori tinggi.

Menurut David Creel, Ph.D yang berasal dari Cleveland Clinic ini mengatakan bahwa, hal tersebut merupakan hal yang biasa dan lumrah terjadi apalagi ketika seseorang sedang mengalami stress. Pengalihan dari stress tersebut yaitu dengan makan. Makanan membuatnya teralihkan dari tekanan hidup dan merasa jadi lebih nyaman.

Alkohol

Sudah kita ketahui bersama bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol tidaklah baik bagi tubuh kita. Apalagi jika sudah menjadi kebiasaan rutin mengkonsumsinya setiap hari.

Penyebab perut buncit bisa diakibatkan oleh dampak dari beberapa jenis minuman beralkohol. Jenis minuman beralkohol seperti bir maupun minuman jenis spirit telah dilakukan studi mengenai dampaknya. Minuman tersebut dapat berdampak langsung terhadap penumpukan lemak di perut.

Masih ingat lemak visceral yang kita bicarakan pada point ke satu. Yap lemak tersebut dapat meningkat jumlahnya jika kita mengkonsumsi minuman beralkohol.

Meningkatnya jumlah lemak visceral ini sangat beresiko tinggi bagi kita untuk mengalami gangguan kesehatan lainnya. Termasuk beresiko pada penyakit kardiovaskular. Selain itu juga menyebabkan penyakit sindrom metabolik dan juga komplikasi lainnya.

Jarang Bergerak alias Mager

Sering mendengar istilah mager atau rebahan? Iyap, kini kata tersebut semakin sepertinya sudah menjadi trend. Sampai-sampai ada sebutan generasi rebahan yang menjadi salah satu penyebab perut buncit pada remaja.

Kebiasaan untuk remahan dan malas gerak sehari-hari menimbulkan resiko peningkatan lemak berlebih di bagian perut. Penumpukan lemak inilah yang membuatnya menjadi perut buncit.

Harvard Health pernah menyarankan kita untuk sebaiknya berolahraga. Karena olahraga akan membantu lemak pada tubuh kita tidak menumpuk terlalu banyak.

Maka dari itu, kita dapat mencegah perut buncit dengan membiasakan diri untuk berolahraga. Paling tidak kita beraktivitas yang menggerakkan fisik dan kekuatan otot, tidak rebahan terus sepanjang hari.

Beberapa contoh olahraga yang dapat kita lakukan yaitu seperti senam aerobic, berjalan cepat atau bisa juga olahraga angkat beban. Anda dapat memulainya dari olahraga ringan yang kemudian tambah intensitasnya sebagai cara mengecilkan perut buncit.

Berapa Batasan Lingkar Perut yang Aman Bagi Kesehatan?

Sebelum mengalami perut buncit sebaiknya perlu langkah preventif agar tidak terjadi masalah kesehatan lainnya.

Penyebab perut buncit adalah menumpuknya lemak yang terpusat di area perut. Maka diperlukan pengurangan jumlah lemak pada tubuh. Mengurangi jumlah lemak bisa dengan mengurangi berat badan.

Peningkatan kualitas kesehatan kita akan cukup berdampak secara menyeluruh dengan mengurangi berat badan. Dengan mengurangi berat badan kita juga terhindar dari diabetes dan obesitas.

Masalahnya adalah kapankah kita mulai harus mewaspadai kondisi tubuh kita? Khususnya kondisi lingkar perut.

Bagi masyarakat awam yang ingin mengukur dan mengetahui lingkar perutnya dapat melihat panduan yang telah dibuat oleh Kemenkes RI. Menjelaskan juga bagaimana membedakan kondisi lingkar perut yang masih normal maupun yang kondisinya sudah beresiko bagi kesehatan.

Kemenkes RI juga menyertakan berapa batasan maksimal lingkar perut yang masih wajar dan sudah mulai harus mewaspadainya.

Batasan lingkar perut pada pria dan wanita tentu berbeda. Pada pria, lingkar perut aman mencapai maksimal 90 cm.

Sedangkan untuk wanita, jika lingkar perut sudah mencapai 80 cm maka sudah mulai waspada. Perhatikan pola makan dan kebiasaan sehari-hari.

Jika lingkar perut Anda sudah melebihi batas aman maksimum, penting bagi anda untuk mulai menata kembali kebiasaan olahraga, asupan makanan yang seimbang dan menghindari alkohol.

Cara mengurut lingkar perut adalah dengan menggunakan pita pengukur. Ukur pada bagian pusar dan sejajarnya. Oleh karena itu hindarilah penyebab perut buncit agar kesehatan kita terus terjaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *