Jurnalindo.com, – Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) mendapat sorotan tajam publik atas serangkaian kasus yang viral belakangan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan berencana turun tangan untuk mengevaluasi kinerja instansi tersebut, yang merupakan bagian dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Beberapa kasus yang menjadi sorotan melibatkan Bea Cukai. Mulai dari piala lomba WNI dari Jepang yang kena bea masuk, bongkar paket mainan Megatron Medy Renaldy, hingga laporan terhadap Kepala Bea Cukai Purwakarta yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi akan mengevaluasi Bea Cukai dalam waktu dekat sebagai respons terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Evaluasi ini dijadwalkan akan dilakukan pekan depan.
Kasus terbaru melibatkan artis Enzy Storia yang menceritakan pengalamannya saat tasnya tertahan di Bea Cukai karena bea masuk yang dianggap terlalu mahal. Hal serupa juga dialami oleh atlet paralayang Indonesia, Hendra Noval, yang alat olahraganya ditahan dengan alasan kondisi barang bekas pakai.
Kasus-kasus ini memicu kritik dari publik terhadap kinerja Bea Cukai. Banyak yang menyayangkan sikap Bea Cukai yang dinilai kurang fleksibel dalam menangani masalah-masalah seperti ini. Hendra Noval, atlet paralayang, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan Bea Cukai yang dinilai tidak memahami konteks dan kebutuhan atlet.
Diharapkan evaluasi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dapat membawa perbaikan signifikan dalam kinerja Bea Cukai. Kejadian-kejadian seperti ini menunjukkan pentingnya transparansi dan responsif dalam menjalankan tugas negara, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. (Sumber ; Kumparan/Nada)
