Tingginya Kasus Stunting Di Pati, Ini Penyebabnya.

Jurnalindo.com – Angka stunting di kabupaten Pati cenderung masih tinggi tercatat dari data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per Februari 2023, dari total 72 ribu sekian balita di Pati ada 4.185 mengalami hambatan pertumbuhan atau setara 5,78 persen.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Pati, Muchtar menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan tingginya kasus stunting di kabupaten Pati. Diantaranya faktor nutrisi yang masih kurang, ekonomi sosial hingga pola asuh anak.

“penyebab balita stunting dari faktor nutrisi berkaitan dengan konsumsi gizi yang kurang memadai bagi tumbuh kembang si anak. Selain itu, konsumsi makanan instan juga tidak bagus buat balita,”jelasnya belum lama ini.

Baca Juga: Kembalikan Berkas Ke Parpol, KPU Pati Temukan 8 Kegandaan Berkas Bacaleg

Lanjut Mochtar, kasus stunting yang dipengaruhi aspek sosial, menurutnya, jika anak kekurangan perhatian maka akan berdampak pada pertumbuhannya. Lantas ia mencontohkan orang tua menjadi TKI dan TKW berpengaruh pada pola asuh anak.

“Lalu pola asuh ini juga disebabkan misalnya ibu/bapaknya sedang tugas baik di dalam atau di luar daerah bahkan di luar negeri jadi TKI. anak dititipkan ke saudaranya, sehingga kurang perhatian cukup. Itu bisa saja berdampak pada stunting karena kurangnya perhatian tidak cukup,” ungkapnya

Disinggung mengenai jumlah tenaga kerja TKI dan TKW, pihaknya mengaku tak punya data pasti. Melainkan dia mengatakan orang tua yang menjadi TKI dan TKW di Kabupaten Pati jumlahnya banyak.

“Kalau data TKI/TKW belum punya, mungkin bisa konfirmasi ke dinas teknis Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans). ini kan faktor penyebab. Cuma berdasarkan pantauan kami Pati memang banyak TKI/TKW,” tandas Muchtar yang juga menjadi Kepala Bappeda itu.

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *