Tinggal Sehari Penetapan Tanggap Darurat Bencana, Tetapi Kekeringan di Pati Belum Usai.

Jurnalindo.com, Pati – Kekeringan panjang yang melanda di wilayah kabupaten Pati semanjak akhir bulan Juli 2023 kemarin hingga saat ini, menyebab 78 Desa yang menyebar di sepuluh kecamatan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Terjadi musibah ini tentunya mengundang berbagai kalangan masyarakat baik perusahaan swasta, pemerintah untuk saling membantu satu sama lain. Agar persoalan lebih cepat terselesaikan.

Supaya lebih cepat dalam penanganan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sudah menetapkan bencana ini dinaikan menjadi Tanggap Darurat bencana dengan harapan lebih ekstra dalam membantu Masyarakat yang terdampak.

Namun hingga sekarang bantuan berupa air bersih dirasa masih belum cukup. Padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menyalurkan jutaan liter air bersih bagi masyarakat.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya menjelaskan, data per 12 Oktober 2023 kekeringan di wilayah Kabupaten Pati mengakibatkan ratusan ribu jiwa membutuhkan air bersih.

Budi merinci keseluruhan terdampak kekeringan yakni sebanyak 131.261 jiwa dan 34.683 KK terdiri dari 78 desa yang tersebar ke sepuluh kecamatan.

“Droping air bersih yang telah tersalurkan sebanyak 713 tangki. Sejumlah itu terdiri 505 tangki dari BPBD dan 208 tangki disalurkan dari CSR atau bantuan donatur,” ungkapnya dikutip Senin (16/10/2023).

“Kapasitas per tangki di antaranya ada yang 5000 liter, 4500 liter dan 4000 liter,” sambung Budi menjawab jumlah air bersih yang disalurkan.

Sehingga jika dikalkulasi 713 tangki dikali 5000 liter, maka total air bersih yang disalurkan oleh BPBD sebanyak 3.565.000 liter.

“Jutaan liter air bersih itu disalurkan ke 10 kecamatan terdampak. Masing-masing Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Kayen, Sukolilo, Tambakromo, Tayu, serta Kecamatan Batangan,” pungkasnya (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *