Sesepuh Desa Tayu Wetan Berpesan Karang Taruna Lebih Aktif Melihat Persoalan Desa.

Kemajuan sebuah desa atau wilayah sangat tergantung bagaimana peran pemuda, sehingga perlu dibutuhkan keaktifan dan kepekaan untuk membangun peradaban (Jurnalindo.com)
Kemajuan sebuah desa atau wilayah sangat tergantung bagaimana peran pemuda, sehingga perlu dibutuhkan keaktifan dan kepekaan untuk membangun peradaban (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Kemajuan sebuah desa atau wilayah sangat tergantung bagaimana peran pemuda, sehingga perlu dibutuhkan keaktifan dan kepekaan untuk membangun peradaban baru tentunya ditangan-tangan Pemuda.

Seperti halnya yang dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna “Melati” Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Mereka memilih jalan diskusi yang dinamakan “Srawung” tujuan kegiatan ini hanya untuk menyampaikan pandangannya terhadap pemerintah Desa (Pemdes) mengenai persoalan yang terjadi di desa tersebut.

Supeno salah satu tokoh yang dituakan dan sekaligus pemateri dari desa setempat. Dia mengatakan bahwa kegiatan diskusi dengan dibarengi pementasan seni ini merupakan sarana untuk menyampaikan aspirasi kepada penguasa.

Dalam kegiatan tersebut selain memberikan motivasi kepada generasi penerus, dirinya juga bercerita bahwa ketika masih mudah banyak kegiatan yang dia ikuti.

“Dulu saya juga aktif di tim bola voli Tayu, namanya “Angkasa”. Itu singkatan dari angudi kasarasaning sarira. Dulu pernah bertanding sampai di Kudus”, Saat mengisi kegiatan diskusi bareng dengan karang taruna dan Pemdes, di Kantor Kepala Desa setempat, Minggu (12/11/23) malam.

Dikatakan bahwa persoalan sampai sekarang yang belum selesai diantaranya mengenai makam waliyullah Mbah Duni yaitu status tanah makam tersebut menyisakan persoalan antara pemerintah Desa dengan pengurus makam.

Melihat kondisi tersebut dirinya menyampaikan setidaknya para pemuda harus tahu tentang permasalahan makam yang letaknya bersebelahan dengan balai desa ini.

“hingga kini masih menjadi permasalahan yang belum tuntas antara pemerintah desa dengan lembaga pengurus makam,”papanya.

Sementara itu, Kepala Desa Tayu Wetan, Mohammad Firdaus Maula sangat berapresiasi terhadap karang taruna yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, selain menghibur masyarakat tetapi juga bisa ada diskusi kecil-kecilan, Sehingga acaranya hidup tidak monoton.

“Obrolan dikemas dengan santai karena juga diselingi suguhan lagu-lagu bertema kebangsaan oleh grup band lokal bernama Bald Music,” ucapnya

Menurut Maulana Kades yang baru dilantik beberapa bulan lalu, dia menyadari bahwa bakat-bakat anak muda di desa ini sudah mulai bermunculan, sehingga tugas kami selaku pemerintah harus mendukung dan memberikan dorongan kepada anak-anak muda agar bisa berkarya dan bisa berkembang lebih dalam lagi.

“kelompok sastra musikal dari desa Tayu Wetan sendiri, Japaswara, kita patut bangga memiliki seniman ini soalnya desa-desa lain belum tentu mempunyai,”tutup dia (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *