Jurnalindo.com, – Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, menyoroti strategi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3. Dalam diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Andika Perkasa menyatakan bahwa Ganjar-Mahfud tidak hanya mengejar kemenangan semata, tetapi juga ingin mengajarkan etika sebagai kesadaran politik masyarakat.
Andika Perkasa menjawab pertanyaan dari seorang anak muda yang bertanya tentang strategi TPN Ganjar-Mahfud menghadapi kandidat lain yang salah satunya adalah anak Presiden. Dia mengungkit hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang menilai batas usia capres-cawapres sebagai masalah etika hakim Konstitusi.
“Pertanyaannya sebetulnya bagaimana kita melihat kebijakan ini dari sisi etika,” ungkap Andika Perkasa.
Strategi utama Ganjar-Mahfud, menurut Andika, adalah menjadi diri sendiri. Meskipun mungkin tidak bisa bersaing dengan privilege tertentu, pasangan nomor urut 3 akan memaksimalkan kekhasan yang dimilikinya.
Ganjar-Mahfud dikenal memiliki kekhasan dalam hal kehormatan dan integritas. Menurut Andika, kehormatan adalah segalanya bagi pasangan ini, dan mereka lebih ingin dikenal sebagai orang yang memiliki integritas, terlepas dari hasil pemilihan.
“Maksudnya kita harus menjadi orang yang terhormat, menjadi orang yang punya etika. Kita lebih baik dikenal sebagai orang yang punya integritas, terlepas dari hasilnya nanti,” kata Andika Perkasa.
Meskipun tetap berusaha maksimal, Ganjar-Mahfud bukanlah sosok yang hanya mengejar kemenangan semata. Mereka mengedepankan nilai-nilai etika dan integritas sebagai bagian penting dari perjalanan politik mereka.
Sebagai informasi, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, akan bersaing dengan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. (Kompas/Nada)