Anggota DPR: Semoga Anak 16 Tahun Segera Mendapat Vaksin Booster

Jurnalindo.com – Guna meningkatkan capaian vaksinasi, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo berharap untuk anak usia 16-18 tahun, pemerintah segera melaksanakan vaksinasi booster.

Dalam keterangan di Jakarta, Kamis, Rahmad mengatakan bahwa pihaknya sambut positif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengizinkan vaksinasi anak usia 16-18 tahun. Apalagi capaian booster masih di bawah 25 persen secara nasional.

Menurutnya untuk terus bisa mengendalikan penularan COVID-19, izin pemberian booster kepada anak menjadi harapan baru bagi Indonesia. Apalagi, kata dia, saat ini anak-anak sudah sekolah tatap muka 100 persen.

Rahmad mengatakan kondisi fisik anak mungkin lebih bagus sehingga bisa kuat melawan virus, tetapi anak bertemu orang tua, kakek, dan neneknya saat di rumah yang kondisi fisiknya belum tentu prima.

“Anak sudah 100 persen sekolah tentu potensi menularkan cukup besar. Saya rasa segera saja dilakukan vaksin booster,” ucap Rahmad.

Menurut Rahmad, vaksinasi booster memungkinkan menjadi syarat bagi anak yang ingin sekolah tatap muka. Dia berpendapat mengajak anak-anak untuk mengikuti vaksinasi booster tidak sesulit menggerakkan orang dewasa.

“Justru yang di atas anak-anak butuh usaha dan kreativitas pemerintah untuk menarik agar mau vaksin booster, terutama pemerintah daerah, strateginya apa agar masyarakat sadar bahwa vaksin untuk menciptakan kekuatan massal,” katanya.

Untuk anak-anak berusia 16-18 tahun, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) mengizinkan Pfizer dengan teknologi m-RNA digunakan sebagai vaksin booster COVID-19.

Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan ilmiah sejumlah aspek dan rekomendasi dari Komite Nasional Penilaian Obat dan Vaksin COVID-19, Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinisi.

“Bersama persetujuan perluasan EUA Vaksin Comirnaty untuk dosis booster anak usia 16-18 tahun ini, BPOM menerbitkan ‘factsheet yang dapat diacu oleh tenaga kesehatan dan informasi produk yang dikhususkan untuk masyarakat,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.
(ara/v)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *