Aktivitas Gunung Dieng masih fluktuatif

Jurnalindo.com, – Observatorium Gunung Api Dieng (PGA) Bidang Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aktivitas gunung Dieng atau Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Wonosobo, Jawa Tengah, masih fluktuatif.

“Berdasarkan pantauan yang kami lakukan selama Senin (16/1), pukul 00.00-24.00 WIB kondisi meteorologi terpantau cerah, berawan, berawan dan hujan,” kata pejabat PGA Dieng Post Aziz Yuliawan saat dihubungi ANTARA dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Selain itu, kata dia, angin bertiup lemah ke arah selatan dan suhu udara sekitar 12-19 derajat Celcius.

Baca Juga: Berikut Cara Mengecek Hasil Ujian TKD dan Akhlak, Rekrutmen Bersama BUMN Batch 2

Sementara dari pengamatan visual, lanjut dia, gunung tersebut dapat dibedakan secara jelas dengan kabut yang menyelimuti sepertiga bagian gunung (kabut 0-I).

Asap kawah bertekanan rendah terpantau berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, dan tebal serta ketinggian 10-50 meter di atas puncak kawah.

Menurut dia, visual kawah Timbang pada Senin (16/1) pagi tampak jelas, sehingga teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis, bertekanan lemah, ketinggian asap kurang lebih 10 meter dari dasar kawah.

Terkait dengan aktivitas kegempaan, Aziz mengatakan untuk gempa tektonik lokal tercatat 66 kali dengan amplitudo 5,3-42,7 milimeter, delay time (S-P) 0,56-18,4 detik, dan durasi 5,92-57,03 detik.

Sedangkan untuk gempa tektonik jauh tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 10,7 milimeter, S-P tidak terbaca, dan durasi 65,5 detik.

“Dalam pengukuran konsentrasi gas CO2 di kawah Sikendang tercatat minimal 0,121 persen volume dan maksimal 0,136 persen volume serta rata-rata 0,13 persen volume, sedangkan di Kawah Timbang tercatat minimal 0,395 persen volume dan maksimal 0,9 persen volume serta rata-rata 0,558 persen volume,” katanya.

Baca Juga: Berfoto Bersama, Penggemar Ungkap Gemas Dengan Persahabatan Antara Jessica Jung dan Jennie BLACKPINK


Sementara dalam pengukuran suhu Kawah Sileri, di Kabupaten Banjarnegara, kata dia, tercatat minimal 67,9 derajat Celcius dan maksimal 68,7 derajat Celcius serta rata-rata 68,3 derajat Celcius, sedangan suhu tanah Kawah Sileri tercatat minimal 22,7 derajat Celcius dan maksimal 23,4 derajat Celcius serta rata-rata 22,9 derajat Celcius.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Gunung Dieng hingga saat ini masih berstatus Waspada sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer dari bibir kawah.

“Masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak mendekati kawasan sektor barat daya, selatan, dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter serta waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang agar terhindar dari aliran gas CO2 yang sangat berbahaya bagi kehidupan,” tegasnya.

Selain itu, masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Kompleks Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material, juga kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan, demikian Aziz Yuliawan .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *